Sebelum berangkat sekolah minta digorengin tahu bulat sama Yangti, dan selain untuk bekal, juga dihabiskan sendiri masih ditambah 2 buah biskuit Better coklat. Di saat sudah siap berangkat, bilang mau BAB dulu. Setelahnya mengeluhkan perutnya yang sakit. Sepertinya efek kebanyakan makan.
Tapi herannya, masih bisa berlari-larian dan sewaktu diminta masuk barisan menolak dengan alasan sakit perut. Drama berlanjut saat praktek sholat di Masjid minta ditungguin inda. Pun ketika saatnya masuk kelas, lama inda coba gali alasan tapi kali ini keukeuh alasannya sakit perut. Sudah dibalur minyak telon pun malah marah, dibalur malah tambah sakit katanya, hingga akhirnya memaksa inda ikut duduk di dalam kelas. Kebetulan hari ini ada teman yang berulang tahun, inda pun ikut duduk.
Sebelum inda antar ke kelas, diawali dengan emosi yang mulai naik, karena beberapa kali ditanya dan tidak dijawab sekalipun. Rasanya sudah ingin "teriak" dan "nyolek dikit". Tapi ingaaat kembali, bahwa inda sedang mempelajari komunikasi produktif, so pliiiiis inda berdamailah dengan dirimu sendiri terlebih dahulu (berasa ada yang ngingetin begitu). Ambil waktu sejenak untuk diam.
Kembali teringat materi di cemilan Rabu lalu, mengenai : Terima Perasaan Anak
Amati perasaan anak dan terima dengan cara mengucapkan perasaan mereka. Kadang anak terjebak dengan masalah yang mereka hadapi sehingga tidak bisa mengkomunikasikan perasaan mereka.
Dengan kita mencoba memahami mereka, anak akan merasa bahwa orangtua mengerti dan menerima perasaan mereka.
👩 "Perutnya mas Senna sakit sekali ya Mas?"
👦 cuma mengangguk, tanpa bersuara
👩 "Kira-kira karena apa ya?"
👦 masih diam
👩 "Oia, tadi tahunya enak ya Mas? Mas Senna makan berapa tahu tadi Mas?"
👦 mulai menjawab "kayanya 3 nda apa 4 ya"
👩 "Trus makan biskuit Better juga ya?"
👦 "Iya, 2-2nya Senna makan"
👩 "Berarti Mas Senna sakit perutnya karena kekenyangan ya. Mas Senna mau pup lagi?"
👦 dijawab dengan gelengan kepala "Kalau dipakein minyak malah sakit nda"
👩 "Oh maaf ya mas. Sekarang masuk kelas ya, baca dulu bukunya."
Dan selesai membaca, saat syukuran ulang tahun temannya, Mas Senna bisa tersenyum lagi.
Senyum dengan mata sembab
Dengan menerima perasaan anak, rupanya inda bisa lebih lega jalaninnya. Dibandingkan sebelumnya, saat emosi naik.
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
No comments:
Post a Comment