Bisa Karena Terbiasa

MasyaaAlloh, tantangan kali ini berkali-kali mengingatkan inda tentang komunikasi yang sering inda gunakan selama ini belumlah efektif bahkan mungkin masih jauh dari komunikasi produktif.

Berbicara dengan diri sendiripun, seringkali masih kalah oleh emosi. Yang menyebabkan nalar menjadi pendek. Akibatnya penyesalan selalu menghantui diri.

Tantangan ini mengingatkan betapa pentingnya berkomunikasi diawali dengan komunikasi dengan diri sendiri. Ya karena inilah langkah awal untuk bisa menyampaikan maksud kepada lawan bicara, I'm responsible for my communication results.

Game ini dimulai persis saat ayah berangkat dinas keluar pulau Jawa selama sebulan lebih. Maka untuk mengerjakan tantangan ini, inda mencoba mempraktekkan komunikasi dengan anak-anak, yang butuh kesabaran luar biasa. Ya karena inda masih sering dikalahkan oleh emosi. Istighfar. Perlahan merubah cara berkomunikasi dan mengikat materi dalam bentuk tulisan.

Rupanya inilah tantangan utamanya, yaitu menuliskan apa yang sudah dilakukan dalam tantangan berkomunikasi produktif. Di saat baru bisa menuangkan tulisan saat anak-anak sudah tertidur di malam hari, berkejaran dengan batas waktu, pun dengan godaan ketiduran. Alhamdulillah Tantangan 10 hari bisa dilalui dengan baik.

Memasuki hari 11 godaan ketiduran saat ngelonin pun mendera. Terlambat setor tugas alias lewat batas waktu. Sempat ragu untuk meneruskan. Suntikan semangat dari ayah yang rupanya selalu menanti tulisan inda sebagai obat kangennya nun jauh di sana, makin semangat menuntaskan. Dan pada akhirnya tetap melanjutkan menuliskan hingga hari ke-15.

Dan Alhamdulillah, di pagi hari mendapatkan badge sebagai pengingat diri untuk lebih konsisten menulis, memperbaiki dari yang sebelumnya dan menyegerakannya.

Ya, BISA karena terbiasa, maka tambahkanlah jam terbang, memperbaiki dari yang kurang baik, dan menambahkan yang belum dilakukan sebelumnya. Semangaaaaat 💪💪

#aliranrasa

#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip