Dalam berkomunikasi dengan anak, seringkali tanpa disadari kalimat yang digunakan adalah kalimat majemuk yang sulit ditangkap dan dipahami anak-anak.
Di dalam kalimat tersebut meliputi sederetan tuntutan ataupun perintah atau hal yang kita harapkan terhadap anak. Bahkan dimulai sejak anak bangun tidur di pagi hari.
Di dalam kalimat tersebut meliputi sederetan tuntutan ataupun perintah atau hal yang kita harapkan terhadap anak. Bahkan dimulai sejak anak bangun tidur di pagi hari.
Misalnya "Ayo nak lekas mandi, mandinya jangan lama-lama ya, jangan lupa gosok gigi, lalu handuknya dijemur, trus baju kotornya simpan di tempat baju kotor ya, setelah itu jangan lupa sarapan, bekalnya disiapkan, jangan sampai ada yang tertinggal."
Naaah, kira-kira apa reaksi anak?
Seringkali yang didapat adalah diam tak bergeming 😆
Dan siapa yang suka begitu? Inda ngacuuung juga nih✋
Coba hitung ada berapa perintah/tuntutan dalam kalimat tersebut?
Apa anak bisa ingat semuanya?
Kita saja sebagai orang dewasa bila mendapatkan kalimat dengan banyak permintaan seperti itu tidak dapat mengingat semuanya dengan baik. Begitu pula dengan anak.
Maka setelah mempelajari Komunikasi Produktif ini inda mulai paham bahwa berkomunikasi dengan anak ingatlah metode Keep Information Short & Simple (KISS), yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk.
Hampir setiap pagi, mengajak mas Senna untuk segera mandi itu perlu upaya ekstra yang bisa menggerakkannya ke kamar mandi. Meskipun kadang sudah menemukan hal yang dapat membangkitkan semangatnya, akan tetapi seringkali juga tidak bergegas menuju kamar mandi. Inda pun spontan mengeluarkan kalimat berisi sederet perintah. Hasilnya? Tidak juga menggerakkannya ke kamar mandi, malah asyik main dengan Ayyash.
Asyik bermain bersama Ayyash di pagi hari
Setelah membaca materi, metode KISS ini menjadi perhatian bagi inda, inda pun mengubahnya dengan kalimat tunggal sederhana. Pun juga berusaha mengubah kalimat perintah dan memberinya pilihan. Misalnya "Mas katanya mau baris paling depan kalau di sekolah, berarti berangkat ke sekolahnya juga harus lebih awal. Mas Senna mau mandi sekarang atau 5 menit lagi? Kalau mandi sekarang mas Senna masih bisa main sama Ayyash setelah mandi. Kalau 5 menit lagi, mas Senna bisa terlambat berangkat."
Dan tentunya setelah mandi seringkali masih bersantai-santai memakai pakaian. Diingatkan kembali bila mau baris paling depan harus bergegas berpakaian. setelah itu baru diingatkan untuk menjemur handuk. Intinya bila ingin memberikan instruksi yang banyak, upayakan anak sudah menuntaskan instruksi pertama, baru dilanjutkan dengan instruksi berikutnya.
Di awal-awal mungkin masih belum bisa terlaksana sesuai harapan, tetapi inda optimis bila dibiasakan secara konsisten, Insyaa Alloh bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
#harike7
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
No comments:
Post a Comment