Tantangan komunikasi produktif hari ke-8 ini diawali dengan rewelnya si Mas di sekolah. Tumben, tak seperti biasanya, sejak masih baris, keluar barisan untuk mendatangi inda sambil menangis dengan alasan haus, alasan yang menurut inda, nggak mungkin hanya karena haus lalu menangis. Tapi ditanya pun yang dijawab hanya haus. Kemudian meminta inda untuk duduk dekat aula tempat anak-anak berbaris. Kebetulan hari ini Ayyash ikut ke sekolah. Jadi inda pun sibuk mengawasi Ayyash. Dan mendapati ada kotoran di wajah Ayyash, inda pun bergerak bangun dari duduk untuk membersihkan wajah Ayyash, tak jauh dari aula, bahkan bisa terlihat jelas dari posisi Mas Senna duduk. Rupanya mas Senna ikut bangkit sambil menangis. Ya, ada sesuatu yang tak biasa. Entah apa, inda pun berupaya mengobservasi.
Kemudian saatnya masuk ke dalam kelas, Mas Senna seperti tidak mau beranjak ke kelas. Sampai 2 orang temannya mengajaknya untuk masuk kelas, agak lama sampai akhirnya berhasil. Tapi tak lama, kembali keluar kelas sambil menangis lagi. Kali ini alasannya tidak mau mewarnai. Inda pun menawarkan untuk mengantar Mas Senna ke dalam kelas, Ayyash dititipkan terlebih dahulu. Berupaya menggali informasi apa yang membuat Mas Senna rewel pagi itu, tapi nihil. Anaknya susah, tidak mau menjawab. Inda beri waktu sejenak untuk menenangkan diri masing-masing, kemudian inda bujuk untuk mengambil peralatan mewarnainya dan segera bergabung dengan teman-teman lainnya yang sedang mewarnai. Inda pun berusaha meredam emosi.
Seperti yang telah dijelaskan dalam materi pada Cemilan Rabu kemarin. Bicara dengan kepala dingin. Berbicara saat marah akan menghilangkan objektifitas masalah dan bukan cara komunikasi yang baik. Dalam hal ini manusia dikendalikan oleh dua hal yaitu emosi dan logika, saat marah maka seseorang akan naik emosinya sehingga logika akan turun. Untuk itu, hindari komunikasi saat marah karena hanya akan berisi emosi dibandingkan logika.
Akhirnya Mas Senna mau mengambil peralatan mewarnainya, dan segera inda peluk sambil membisikkan kalimat menyemangati sebelum meninggalkan kelas.
Baru saja mengambil Ayyash kembali, tetiba terlihat Mas Senna menyusul inda sambil kembali menangis. Awwwwww mulai deh, tanduk inda mengembang, taring pun mulai mengerlingkan kilaunya *doooh. Istighfar. Alhamdulillah masih ingat untuk mengendalikan diri, meskipun di dalam hati sudah meledak-ledak dahsyat.
Inhale, exhale, tarik nafas, keluarkan, Istighfar berkali-kali. Diam. Inda ajak Mas Senna keluar dari Masjid menuju aula, duduk-duduk ngobrol, mencoba mencairkan suasana. Mulut Mas Senna masih terkunci rapat. Baiklah kali ini inda mengalah, inda biarkan Mas Senna tidak kembali ke kelas, melainkan mengikuti kemanapun inda pergi sambil mengawasi Ayyash yang berjalan ke sana ke sini. Ya sepertinya ada hal yang membuatnya tak nyaman, dan satu-satunya yang membuatnya nyaman adalah berada di dekat indanya.
Hampir setengah jam berlalu, inda kembali mengajak Mas Senna kembali ke kelas bersama Ayyash. Masih tak mau beranjak jauh dari inda, indapun menemani sampai akhirnya Mas Senna mau membaca. Setelah itu, acara selanjutnya adalah anak-anak akan berjalan-jalan ke taman. Kemudian bergegas menuju taman membawa serta tas.
Sesampainya di taman, Mas Senna masih tidak mau menjauh dari inda. Membuat mahkota dari daun pun maunya dengan inda. Setelah selesai membuat mahkota daun, barulah Mas Senna terlihat kembali ceria, sudah main berlarian bergabung bersama teman-teman.
Kebetulan hari ini adalah jadwal menu sehat, dengan menu mie goreng, kesukaan Mas Senna, rolade, buah melon yang diberikan ke inda. Mulai nampak di wajahnya sambil berkata 👦 "Indaaa, mie gorengnya ada sayurnya, enak nda."
👩 "Alhamdulillah, iya kesukaan mas ya, dihabiskan makannya ya Mas." dan iapun mengacungkan jempol kanannya 👍sembari tersenyum 😊. Dan setelah makan, masih ada kegiatan membuat pesawat terbang dari kertas. Betapa girangnya si mas, karena ia sudah mahir membuat pesawat kertas sendiri. Dan dengan bangganya menunjukkan pesawat ✈buatannya sambil teriak "Bu guru, pesawat Senna sudah jadiiii".
Aaah rasanya dunia inda kembali berwarna mas 🌈, terima kasih atas pembelajaran hari ini ya.
Do'akan inda bisa istiqomah berbicara dengan kepala dingin ya Nak.
#harike8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
No comments:
Post a Comment