Sabtu pagi, masih dalam rangkaian NovFest yang diadakan SDI Al-Achfas Dwi Matra, yang merupakan puncak acara, dengan agenda lomba Colouring tingkat A dan B, lomba Hafalan Surat Pendek dan Do'a Harian serta Lomba Tari Kreasi. Mas Senna mengikuti Lomba Colouring Tingkat A.
Mood sedari pagi bangun tidur sebenarnya tidak ada yang salah, sampai setelah mandi masih OK semua. Setelah mandi dan mulai menonton TV mulailah kesabaran inda diuji. Baju seragam yang tak kunjung dipakai,
hanya memakai celana dalam dan kaos dalam saja, asyik menonton TV sehingga panggilan inda pun tak dihiraukan lagi. Minta sarapan nasi uduk tapi yang ada nasi hanya digeletakkan begitu saja, dan jadi diacak-acak Ayyash. Lebih dari 30 menit seragam tak juga dipakai, bahkan ketika Ikhmal teman sekolahnya sudah berangkat, dan waktu semakin mendekati 07.30 waktu dimana anak-anak diharuskan sudah berada di lokasi lomba, masih terlihat santai. Belum lagi rengekan-rengekan yang lombanya maunya sama inda lah, yang nasi uduknya kerupuknya sedikit lah, yang ini lah yang itu lah. Dan itu sukses membuat inda "meledak" 💣💣💣dhuaaaaaaaar jedar jeder nggak jelas.
Astaghfirullahaladzim
Pagi itu, inda merasa gagal segagal-gagalnya dalam berkomunikasi secara produktif 😢
Tidak menyalahkan anak, tidak pula menyalahkan orang lain, justru menyadari kesalahan inda sendiri.
Komunikasi yang sarat dengan aspek emosi terjadi pada anak-anak atau orang yang sudah tua.
Ketika Emosi berada di puncak amarah (artinya Nalar berada di titik terendahnya) sesungguhnya TIDAK ADA komunikasi disana, tidak ada sesuatu yang dibagikan; yang ada hanya suara yang bersahut-sahutan (dengan nada dan intonasi tinggi).
Hiks cuma bisa nangis ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Dan di rumah cuma sama anak-anak aja.
Saat-saat begini,jadi merasa i wish you were here ayah, nasib yg lagi LDM-an #ehCurcol.
Tapi nyadar, hei indaaaa be strooooong pliiis, cuma sebentar koq.
Sadar sesadar-sadarnya, semua materi komunikasi produktif memang terasa sekali manfaatnya. Ketika abai dengan poin-poinnya, tak mampu mengendalikan diri, tak mau merubah diri, yang ada emosi menguasai, komunikasi pun menjadi tak berarti.
Pelajaran berharga pagi itu. Maafkan inda ya Nak, yang (mungkin) terlalu memaksakan mu atas apa keinginanku. Seharusnya inda bisa menerima perasaanmu.
Setelah emosi kembali stabil, kami pun berangkat. Di lokasi lomba, masih dengan rengekan sesekali, yang awalnya tidak mau ikut lomba. Sampai nomor dibagikan dan mencari ruangan lomba sesuai nomor peserta pun wajahnya masih sendu. Ketika terlihat tenang, inda mulai ajak bicara lagi, tentang perasaannya pagi itu. Memberikan semangat dan meyakinkan bahwa Mas Senna pasti bisa sambil menyanyikan lagu yang diajarkan di sekolah "Aku tau aku pasti bisa, Aku tau semua orang pun bisa" sampai Mas Senna kembali tersenyum. Dan menginformasikan bahwa selama lomba inda tidak boleh di dalam ruangan, tapi inda tidak akan kemana-mana, inda akan menunggu sampai Mas Senna selesai lomba di depan pintu, dan terlihat dari posisi Mas Senna (inda sengaja memilihkan tempat untuk Mas Senna persis dekat pintu). Situasi sudah mulai kondusif, inda acungkan jempol, sambil kembali mengungkapkan, "inda percaya Mas Senna pasti bisa, Bismillah ya Mas".
Dan lombapun dimulai, 5 menit berjalan, pintu ruangan ditutup, dan drama berikutnya terjadi. Mas Senna menangis karena tidak bisa melihat inda. Nangis kejer, sampai kemudian inda diperbolehkan duduk di dalam sambil menyusui Ayyash (terimakasih ibu pengawas). Meskipun didalam ruangan, tapi inda nggak mengarahkan harus begini harus begitu, karena lebih fokus ke menyusui Ayyash. Inda mempercayakan pada diri Mas, Mas bebas berkreasi dengan apa yang Mas Senna mau. Inda hanya mengingatkan yang rapih, dan yang rata, seperti yang ibu pengawas katakan juga, bebas memilih warna apa saja.
Waktu yang diberikan adalah 1 jam 30 menit. Tapi dasarnya anak-anak yang tidak betah duduk berlama-lama, sehingga 30 menit pun sudah banyak yang selesai. Inda hanya mengingatkan untuk tidak terburu-buru, karena waktu masih tersedia. Tapi melihat ruangan yang mulai kosong membuatnya menyudahi karyanya.
Alhamdulillahirobbil Alamin, “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”, saat diumumkan, ternyata Mas Senna menjadi salah satu juara, dan di luar dugaan, berhasil mendapatkan Juara 1 Tingkat A.
Ketika inda menginformasikan ke Mas Senna kalau dia menjadi juara :
👩 "Mas Senna, Alhamdulillah nak, Mas Senna dapat juara 1. Selamat ya Mas (sambil memberikan pelukan dan mencium pipinya). Apa Mas Senna senang?"
👦 "Sudah diumumkan nda? Horeeeeeeee (sambil senyum lebar)
👩 "Kalau saja Mas Senna tadi marah-marah terus, batal ikut lomba, nangis terus, apa Mas Senna bisa memenangkan lomba dan mendapatkan piala?"
👦 "Enggak nda".
👩 "Selamat ya Mas, sudah mau berlomba hingga selesai"
Dan TKIT Baitul Hikmah berhasil membawa pulang 4 piala :
1. Juara 1 Lomba Mewarnai Tingkat A
2. Juara Harapan 3 Lomba Mewarnai Tingkat B
3. Juara Harapan 2 Lomba Menghafal Surat Pendek dan Do'a Harian
4. Juara Harapan 2 Lomba Estafet
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmus shalihaat
(Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatNya sempurnalah seluruh kebaikan)
#harike10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
No comments:
Post a Comment