yang mengangkat tema mengenai Pengasuhan Anak Lelaki. Pas sekali dengan kondisi keluarga kecil kami dengan 2 anak laki-laki.
Dan sebagai pengantar :
“….. dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan..” (Ali Imran : 36)
Sifat dasar lelaki itu adalah “Qowwam” (AN-Nisa : 34), Inilah fitrah paling mendasar lelaki.
Anak lelaki, mereka adalah calon imam keluarga yang mana merupakan calon pemimpin peradaban.
Maka menjadi tugas para orangtua mendidik anak lelaki yang punya visi diri, punya impian, serta harapan, yang bukan hanya menjalani hari dengan motto let it flow.
Agar kita faham apa qowwam itu, maka ada beberapa pengertian qawam dalam jiwa laki-laki :
1. Qiwam (dengan kasroh) artinya makanan yang membuat manusia tegak berdiri.
Menunjukkan makna bahwa lelaki sejati ibarat makanan yang memberikan dampak positif sekitarnya, yang bengkok menjadi lurus, yang lemah menjadi kuat.
Itulah kenapa jika wanita memiliki suami yang qawam, akan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, lihat wanita-wanita yang mampu berkarya tapi juga hebat dalam mendidik anak, bisa dipastikan ada suami qowwam dibelakangnya.
Jika menilik shiroh, maka kita pun bisa melihat bagaimana keqawaman Rasulullah tampak dari istri-istrinya. Dimana setelah menikah seluruh potensi istri-istrinya berkembang dengan baik.
Aisyah tercatat menjadi gurunya dari ulama fiqih dan hafal lebih dari 1200 hadis.
Istri rasul lain yang memiliki potensi menjadi ahli sosial, sehingga mendapat ummul masakin, ibunya orang-orang miskin.
Hafsah menjadi ahli ibadah, asshowama al qawama, ahli puasa dan ahli ibadah.
Maimunah memiliki keahlian menulis, berbagai wahyu Allah ditulis, berbagai sunah rasul ditulis dan disimpan.
Istri Rasulullah menjadi bintang karena keqawaman suaminya.
2. Qawam (dengan fathah) yang kedua berarti adil dan seimbang (al mishbah almunir, ahad bin muhammad al fayumi)
Adil menempatkan sesuatu berdasarkan haknya, tidak labil keputusannya, logikanya jalan, emosi stabil.
Lelaki seperti ini bisa memisahkan permasalahan, mengotak-kotakkan masalah istilah suami saya,
masalah kantor selesai dikantor, dirumah maka hanya akan fokus mengurai dan menyelesaikan masalah rumah, bisa sibuk diluar tapi keluarga tetap terarah.
Itulah mengapa jika kita tilik sejarah, betapa para nabi dan sahabat, mereka semua orang sibuk, tapi arah keluarga mereka jelas, anak keturunan mereka sholeh, mampu menerapkan WLB (Work Life Balance)
3. Al – Qoyyim bermakna pemimpin (Mukhtar ash shihah, abu bakar ar razi)
Berani mengambil amanah sebagai pemimpin umat....
Tegas dalam beragama, tidak netral, mampu berjuang dalam menegakkan agama ALLAH,
mampu menunjukkan sikap saat agama ini dihina, jika anak kita tak punya sikap saat ummat dipermainkan, maka ada yang miss dalam pengasuhan anak lelaki kita, karena hakikatnya misi seorang lelaki hadir kedunia ini adalah sebagai dai, memimpin alam ini agar tunduk dan patuh pada sang Penciptanya.
jika ingin sukses mendidik anak lelaki maka tirulah manusia yang sudah sukses dalam sejarah peradaban manusia yaitu nabi Ibrahim, hingga dijuluki Bapak para nabi.
Sumber : https://www.facebook.com/indah.hendrasari/posts/1698013646885886
Salah satu tugas pengasuhan kita adalah mendidik anak agar mereka kelak mampu menjaga seksualitas yang benar.
Pendidikan seksualitas dalam Islam bukan hanya terkait dengan mengajarkan organ reproduksi tetapi terkait dengan totalitas kepribadian seseorang.
Laki-laki menjadi laki-laki dan perempuan menjadi perempuan.
Terkait dengan apa yang ia rasakan, pikirkan, bagaimana cara ia berjalan, itulah sejatinya laki-laki dan sejatinya perempuan.
Panduan bagaimana cara menjaga fitrah seksualitas anak lelaki dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Sumber gambar : https://www.facebook.com/indah.hendrasari/posts/2087206084633305
Untuk penjelasannya, bisa lihat di : https://www.facebook.com/indah.hendrasari/posts/1698830813470836
--
No comments:
Post a Comment