Sunday, September 23, 2018

Fitrah Seksualitas - Review Kelompok 3 - Mengenalkan Konsep Aurat Pada Anak Usia Dini

Masih dalam konteks Fitrah Seksualitas, kali ini inda mau mereview presentasi dari Kelompok 3 yang mengangkat tema : Mengenalkan Konsep Aurat Pada Anak Usia Dini.

Berikut adalah materi yang dipresentasikan oleh kelompok 3






Salah satu bagian penting dalam
menumbuhkan fitrah seksualitas pada anak adalah mengenalkan konsep aurat pada anak. Jadi, Apa sih Aurat itu?


QS An Nur: 30


QS An Nur: 31


 Nah, jadi gimana sih batasan-batasan aurat dalam Islam? Check this out!


Terus, gimana ya Tips-nya memperkenalkan konsep aurat pada anak-anak usia dini? ❓ Simak di sini yaa πŸ˜‰ 




 Menumbuhkan kesadaran anak akan fitrah seksualnya tentu saja harus diiringi dengan pengajaran tentang siapa dan dalam konteks seperti apa saja auratnya boleh terlihat. Ketika kesadaran anak akan fitrah seksualnya semakin berkembang, diharapkan anak juga bisa lebih terhindar dari kemungkinan terjadinya kekerasan seksual pada dirinya.





Biar ngga bosen baca materi terus, yuk bisa juga sambil nonton video berikut! Siapa tau bisa jadi inspirasi mengedukasi anak-anak tentang aurat πŸ˜„πŸ€“πŸ‘ΆπŸ»πŸ‘§πŸ»πŸ§’πŸ»






--

Tanya Jawab

Pertanyaan 1 : (Mbak Dewi) With ❤ Bunsay #3 Jakarta 😍 ...bagaimana cara agar anak aware terhadap perlakuan yang sudah menjurus pada pelecehan seksual dari keluarga dekat? karena kasus2 pelecehan seksual pelaku nya adalah keluarga dekat...naudzubillah

Jawaban 1 : Menanggapi pertanyaan dari Mba Dewi:

Sebaiknya sejak anak bisa diajak bicara, jelaskan pada anak bahwa yang boleh membantu dia mandi atau bersih bersih pasca BAK atau BAB hanya ayah, ibu, atau pengasuh yang terpercaya. Bila di sekolah pun, sebisa mungkin minta dibantu guru yang terpercaya.

Beritahu juga anak tentang sentuhan yang baik/pantas dan tidak pantas/buruk. Jelaskan bagaimana batasan yang pantas dan tidak terkait sentuhan dari orang lain.

Beritahukan pada anak bahwa kejahatan tak hanya dilakukan orang asing, namun bisa juga orang terdekat. Didiklah anak menjadi seseorang yang tak mudah percaya pada orang terdekat yang mencoba menyentuh mereka dengan cara tidak wajar atau membuat mereka tak nyaman (seperti yang disampaikan dalam materi)

Jelaskan ulang-ulang pada anak (karena anak usia dini masih perlu penjelasan berulang).

Jika Mbak curiga ada anggota keluarga yang berlaku kurang wajar pada anak, Mbak bisa ajak anak ngobrol saat santai dan katakan untuk menghindar dari orang tersebut bila mulai disentuh. Ajarkan juga bagaimana bereaksi bila mereka mengalami sesuatu yang membuat mereka tak nyaman (Misalnya berteriak minta tolong, karena ternyata untuk berteriak pun anak terkadang ragu!)

Jika Mbak melihat langsung anak diganggu dan dia tidak bisa menghindar, segera ajak anak menjauh dari orang tersebut dengan berbagai alasan (misalnya mau diajak makan atau aktivitas lain).

Tambahan untuk pertanyaan dari mba dewi : 
Ajarkan pada anak utk :
- berani berkata tidak jika ada perlakuan yg membuatnya tidak nyaman
- berani menyampaikan hal yg membuat tidak nyaman tersebut kepada org dewasa yg ia percaya
- berani berteriak utk meminta pertolongan jika situasinya mendesak



 Pertanyaan 2 : (Mbak Rika AL) sampai batasan usia brp anak boleh mandi bareng dengan orgtuanya..?? misal ank perempuan dengan ibunya... karna kadang klo kita mandi ank nya suka nyelonong gedor2 pintu minta ikutan mandi.. skrg sih udh gk... hehehe...

✅ Jawaban 2 : Menanggapi pertanyaan dari Mba Rika AL :

Idealnya dari bayi dibiasakan tidak mandi bersama, mbak.

Tapi jikapun sudah terjadi, sebaiknya di-stop ketika anak sudah mulai sadar akan area tubuh pribadinya di sekitar usia 2-3 tahun. Terlebih apabila anak sudah bisa bicara, karena saat anak sudah bisa bicara, dia bisa saja suatu waktu membicarakan aurat orang tuanya yang pernah dia lihat ke orang lain.

Jika selama ini sudah terjadi, pendekatan utk menyetopnya mgkn bs dg bbrp tahap (karena anak umumnya ingin ikut mandi bareng atau ingin ikut masuk ke kamar mandi karena mereka merasa sendiri atau khawatir ditinggal).

Tahapan menyetopnya bisa sambil diberikan pengertian sedari kecil tentang aurat dan area tubuh pribadi, sambil ditumbuhkan perasaan malu jika privasinya terlihat oleh orang lain, bahkan orang tua sendiri 😊
Ibu/Ayahnya juga sambil menjelaskan bahwa Ibu/Ayah juga malu kalau anggota tubuh pribadinya terlihat oleh anak 😳

Berikutnya yakinkan anak kalau mama mandi hanya sebentar dan beri kursi atau aktivitas di depan pintu kamar mandi atau ddekat kamar mandi, jd jika sewaktu2 adik perlu bantuan, mama dapat mendengar & segera merespon (dg sahutan misalnya)




 Pertanyaan 3 : (Mbak Rika Afriani) Mau tya, hampir sm pertya an nya dgn mba @rika AL . 
Terkadang sesama kakak adik jg masih ada yg mandi bareng baik sesama jenis ataupun lawan jenis. Padahal usia si kk sdh ada 6 tahun dan adik 3 th. Apakah ini jg masih diperbolehkan?

✅ Jawaban 3 : Menanggapi pertanyaan dari mba Rika Afriani :

Mengenai kakak & adik mandi bersama sampai usia Balita masih dimaklumi kalau terkadang ingin mandi bareng, walaupun tetap harus diupayakan dan dibiasakan untuk tidak mandi bareng lagi.

Nah, karena anak yang besar sudah 6 tahun, sebaiknya mulai dihentikan, Mbak, mandi bersamanya.

Mbak bisa bilang ke anak-anak: mulai sekarang kalian mandinya bergantian ya.

Sambil dijadikan momen untuk edukasi karena mereka kemungkinan besar akan bertanya kenapa. Saat itulah Mbak bisa jelaskan tentang batasan aurat (bagian tubuh privat) yg tdk boleh dlihat orang lain.

Sekaligus persiapan masa tamyiz di 7 tahun. Usia 7 tahun untuk tidur pun sebaiknya anak sudah dipisah, terlebih lagi mandi.


--

Materi yang dibawakan kelompok 3 ini mulai dari apa itu aurat, batasan-batasan aurat menurut Islam, tips memperkenalkan konsep aurat pada anak, sehingga diharapkan setelah anak-anak mengerti dan kesadaran akan fitrah seksualnya tumbuh dengan baik, bisa terhindar dari kemungkinan terjadinya kekerasan seksual.

Semakin mengingatkan inda untuk menerapkan pada duo Djameru yang kerap kali maunya mandi bareng, dan sudah saatnya mulai menyarankan mandi bergantian saja. Semoga dimudahkan berproses ke arah yang lebih baik lagi.

Semoga tercerahkan juga bagi yang membaca yaa.

Wassalam



No comments:

Post a Comment