Wednesday, January 31, 2018

Memahami Gaya Belajar Anak #10

Hari ini kami pergi menengok kebun di Parung. Ya menurut kabarnya pohon duku yang ada di atas tanah kebun sudah berbuah lebat dan sudah bisa dipanen.

Panen duku ini disambut Mas Senna dengan antusias. Saat mulai memanen, Mas Senna sibuk ikut membantu mengumpulkan buah duku untuk dimasukkan ke dalam karung. Mulai dari mendengarkan aba-aba dari om yang naik ke atas pohon saat akan menurunkan buah duku, mengejar nya untuk memindahkan ke karung, menghitung, memilah-milah, menggotong karung yang telah terisi duku. Kegiatan ini versi lengkap banget. Visualnya dapat, auditori maupun kinestetiknya juga terasah saat sibuk memanen duku.

Visualnya terasah saat memilah, menghitung dan mencari duku yang terjatuh, auditorynya terasah saat mendengarkan aba-aba saat duku akan diturunkan dengan ember/karung yang diikat tali, serta kinestetiknya terasah saat harus bergerak mencari duku, ataupun mencoba mengangkat karung yang telah terisi buah duku.

#harike10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Memahami Gaya Belajar Anak #9

Di tantangan kali ini terus terang tanpa terkonsep dengan baik. Inda biarkan mengalir saja sambil inda amati gaya belajar dan bermainnya Mas Senna. Ya karena sejak kamis, Ayyash sedang rewel, demam pasca imunisasi booster DPT.

Siang itu hujan turun, Mas Senna pun bermain di dalam rumah. Inda amati sedang asyik menggambar di atas papan tulis kecil dengan menggunakan spidol. Mulutnya sambil sibuk bercerita. Inda masih belum tau apa yang digambarnya, hanya sempat bertanya kalau mau menggambar ikan seperti apa. Setelah selesai baru ia tunjukkan gambarnya pada inda. Rupanya mas Senna sedang menggambar denah kandang hewan di Kebon Binatang Ragunan versi Mas Senna. Ya lagi-lagi Visualnya yang terlihat dominan dari apa yang ia kerjakan.

#harike9
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Memahami Gaya Belajar Anak #8

Setelah 2 hari beristirahat di rumah, Kamis 8 Februari 2018, mas Senna kembali bersekolah. Perlu upaya yang lebih dari biasanya supaya mas Senna berangkat sekolah dengan penuh semangat.

Sepulang sekolah mendapati tas khusus menyimpan puzzle milik mas terjatuh, dan membuat isinya berantakan dan bercampur kepingan-kepingannya. Ketika inda meminta tolong untuk membereskan, tidak direspon sama sekali. Akhirnya inda ganti kalimatnya dengan mengajak main puzzle bersama, baru deh semangat menyelesaikan kepingan puzzle.

Dan visualnya si mas ini memang terlihat dominan, ia bisa menyelesaikan menyusun kepingan puzzle yang bercampur dengan cepat. Dan kepingan puzzle yang semula berantakan bercampur pun kembali rapi kembali, Alhamdulillah :)

#harike8
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Memahami Gaya Belajar Anak #7

Sudah dua hari ini Mas Senna tidak sekolah dikarenakan kondisinya yang sedang kurang sehat. Batuk melanda Mas Senna dan batuknya itu termasuk berat kalau inda perhatikan. Bahkan kemarin malam sampai terbangun beberapa kali. Jadilah inda membiarkan istirahat di rumah. Berkegiatan di dalam rumah saja, berusaha membatasi geraknya karena bila banyak gerak (capek) bisa memicu batuknya semakin sering.

Kegiatannya lebih banyak menonton VCD, membaca buku, membongkar mainan, mewarnai dan menulis huruf hijaiyyah. Nah sore tadi sepulang ngaji, inda tiba-tiba terbersit mengajak main tebak-tebakan dengan Mas Senna. Yang harus ditebak adalah hurufnya. Bisa huruf pertama, terakhir atau huruf ke sekian dari jawaban. Sebagai contoh salah satu pertanyaan tebak-tebakannya adalah seperti berikut ini.
"Tebak huruf ke-3 ya. Apakah aku? Aku adalah salah satu anggota tubuh yang berfungsi untuk melihat."

Dari sekian banyak pertanyaan (hampir 10, inda sampai lupa, karena permainan ini tidak menggunakan alat peraga atau konsep sebelumnya, jadi mengalir spontan), hanya 1 jawaban yang sedikit meleset.

Permainan tebak-tebakan ini adalah salah satu bentuk stimulasi auditory yang inda coba terapkan ke Mas Senna. Alhamdulillah Mas Senna bisa lakukan dengan baik. Good job mas :)

#harike7
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Memahami Gaya Belajar Anak #6

Berhubung hari ini mas Senna sedang kurang sehat, semalaman batuknya terdengar berat, sehingga kurang tidur, paginya mas Senna pun tidak berangkat ke sekolah. Inda mengingatkan kembali untuk beristirahat saja di rumah, sambil membaca buku ataupun mengerjakan PR menulis huruf hijaiyah.

Inda perlu mengingatkan mas Senna berkali-kali untuk mengerjakan PR menulis huruf hijaiyahnya. Sengaja, inda ingin mengamati sejauh mana kemampuan mendengarkannya. Tapi rupanya perhatiannya lebih tertarik pada tayangan VCD yang sedang diputarnya, yaitu video pernikahan ayah dan inda. Dari sini masih terlihat visualnya yang lebih dominan.

#harike6
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Memahami Gaya Belajar Anak #5

Pengamatan memahami gaya belajar anak hari ke-5 ini inda mencoba beralih ke Ayyash. Latihannya kali ini adalah berlatih mendengarkan kata-kata bertema dalam 3 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, yang ada dalam Hafidz Doll.

Ayyash saat ini berusia 18bulan. Berbicaranya memang masih belum lancar, tapi kosa katanya sudah lumayan banyak dan bisa dimengerti (terutama oleh inda). Dia seringkali menirukan kata-kata yang sering ia dengar baik dari potongan lagu, iklan, tayangan tv, maupun kata-kata yang sering diucapkan mas Senna, seringkali diikutinya sambil tertawa.

Awalnya inda putar rekaman pada boneka Hafidz sambil menyusui Ayyash. Lama kelamaan Ayyash pun mengikuti kata per kata yang diucapkan sambil melepas nen-nya, dan lanjut nen lagi. Begitu seterusnya. Hihihihi indanya yang lihat sambil senyum-senyum sendiri jadi tambah gemes aja.

Ayyash ini memang belum terlihat jelas gaya belajar dominannya, karena masih perpaduan ketiga jenis modalitas : visual, auditory maupun kinestetik. Tetapi bila sering di-stimulasi ke depannya akan semakin terlihat modalitas dominannya.

Semangaaaat :)

#harike5
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Memahami Gaya Belajar Anak #4

Hari ini kami sekeluarga kembali pulang ke rumah Cilandak setelah menginap 2 malam di rumah Utie di Karawang. Sesampainya di rumah, tak berapa lama berselang, ada pertandingan sepakbola di tv. Mas Senna yang belakangan sedang menggandrungi sepakbola pun tak ketinggalan menonton jalannya pertandingan dengan ayah dan Ayyash.

Disaat terjadi gol dan ayah sedang tidak melihat proses terjadinya gol, mas Senna pun menceritakan kepada ayah. Lengkap dengan diperagakannya gerakan menendang, mengoper dan sebagainya itu, sambil mulutnya sibuk bercerita detail proses terjadinya gol.

Disini inda mengamati gaya belajar visualnya bisa merekam proses terjadinya gol, dan kinestetiknya ditunjukan melalui peragaan saat proses terjadinya gol.

Hmm besok kita amati lagi gaya belajar mas lainnya ya.

#harike4
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Memahami Gaya Belajar Anak #3

Hari ini kami masih menginap di rumah Utie di Karawang. Dan kalau lagi di rumah Utie, mas Senna senang karena bisa bermain PS bersama dengan kakak-kakaknya. Game favoritnya adalah balapan mobil atau sepak bola.

Inda hanya mengamati dari jauh saja. Sesekali duduk di dekatnya, sambil mengingatkan waktu bermain yang sudah hampir habis. Bermain games via PS ini otomatis visualnya yang lebih dominan terasah. Dibutuhkan konsentrasi dan belajar strategi bila ingin memenangkan pertandingan. Baiklah, semangat utk mengasah ketrampilan lagi ya mas.

#harike3
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Memahami Gaya Belajar Anak #2

Hari kedua menjalankan tantangan 10 hari kebetulan sekali kami melakukan perjalanan dari Cilandak menuju rumah uti di Karawang dengan menggunakan moda transportasi commuter line menuju Cikarang, dilanjutkan dengan taksi online.

Sesampainya di rumah uti, sebelum tidur malam, kami coba mereview perjalanan kami hari ini. Menstimulasi daya ingat mas Senna akan perjalanannya. Alhamdulillah mas Senna bisa menceritakan kembali meskipun dengan bahasa singkat, mungkin efek sudah lelah dan ngantuk.

Sebelumnya inda juga sempat mendiskusikan dengan ayah mengenai modalitas gaya belajar mas Senna yang cenderung visual. Baiklah besok kita coba lagi stimulasi lainnya ya. Selamat istirahat mas :)

#harike2
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Memahami Gaya Belajar Anak #1

Materi #4 Bunda Sayang ini sangat menarik dan menantang sekali. Para orangtua diminta untuk mengamati dan memahami tipe gaya belajar anak, supaya bisa melejitkan kecerdasan anak secara maksimal.

Modalitas gaya belajar terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Visual
2. Auditory
3. Kinestetik

Dari ketiga modalitas tersebut, hasil pengamatan inda pada Mas Senna selama ini (sebelum berbekal materi secara mendalam), terlihat cenderung ke visual auditory meskipun terkadang ada kinestetiknya juga terlihat. Namun nampaknya mesti diamati lebih mendalam lagi. Pas sekali dengan tantangan kali ini. Ke depannya akan inda coba amati dengan mengasah cara belajar dari ke-3 modalitas tsb, supaya makin terlihat jelas modalitas gaya belajar yang dominan pada diri Mas Senna.

#harike1
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Sunday, January 28, 2018

Aliran Rasa Game Level #3 Bunda Sayang

Family Project secara berkelanjutan akan membantu kita dalam melatih kecerdasan spiritual maupun emosional. Konsistensi pelaksanaannya akan menempa masing-masing anggota keluarga sehingga bisa tercipta kebiasaan baik bagi diri sendiri, pasangan maupun anak-anak.

Thursday, January 18, 2018

Family Project #10

Terjadinya peristiwa ambruknya lantai gedung beberapa hari yang lalu di gedung BEI, rupanya menarik perhatian mas Senna. Beberapa kali minta lihat video cctv di WAG tentunya selalu didampingi inda. Mas Senna terlihat berempati pada peristiwa yang terjadi, bukan hanya peristiwa kemarin saja, melainkan peristiwa lainnya juga, seperti kebakaran, kebanjiran, kecelakaan.

Momen tersebut biasanya kami gunakan untuk memberinya gambaran betapa pentingnya untuk selalu berdo'a memohon perlindungan kepada Alloh SWT. Apapun yang kita perbuat, kemanapun hendak bepergian selalu diawali dengan do'a. Dan pengamalannya diawal memang harus selalu diingatkan, dengan harapan seiring dengan berjalannya waktu akan menjadi sebuah kebiasaan baik.

Membangun kecerdasan spiritualnya yang secara tidak langsung akan berkaitan pula dengan kecerdasan emosionalnya. Ya, harapannya, dengan selalu mengingat Alloh, maka ia akan selalu berusaha berfikir, berucap dan berbuat baik, dan emosionalnya bisa terkendalikan dengan baik pula.

Saturday, January 13, 2018

Family Project #9 Olahraga

Family Project hari ini bertepatan dengan hari Sabtu, mas Senna libur sekolah. Kami bertiga, inda, mas Senna dan Ayyash bangun lebih awal. Kemudian bersiap-siap jalan pagi. Ayyash naik stroller, inda yang mendorongnya dan mas Senna naik sepeda. Berkeliling kampung sambil mencari sarapan, bubur sehat untuk Ayyash, kupat sayur untuk yangkung, dan bubur sumsum untuk yangti. Mas Senna hanya minta dibelikan risol kesukaannya. Di sepanjang jalan tentu saja kami manfaatkan untuk ngobrol hangat. Ya, obrolan hangat yang inda sisipkan dengan motivasi untuk berolahraga, hal yang baik untuk kesehatan, termasuk juga untuk kecerdasan.

Saat bersepeda inda amati mas Senna belajar untuk mengendalikan emosi dan egonya. Karena mas Senna naik sepeda, tentunya mas Senna bisa melaju lebih cepat dan meninggalkan inda dan Ayyash di belakang apalagi kondisi jalannya menanjak. Tapi mas Senna dengan setia menunggu inda dan Ayyash. Ah terima kasih ya mas, inda hanya cerewetin untuk berhati-hati karena di jalanan banyak mobil dan motor.

Sampai di rumah langsung siap-siap untuk mengikuti senam pagi di lapangan dekat rumah. Iyess, family project kami hari ini adalah olahraga, yang sudah beberapa waktu ini terlupakan. Dan anak-anak senang karena pagi ini mereka bisa bermain di luar rumah. Bisa lihat bebek atau bermain bersama teman. Selesai berolahraga badan lelah tp bisa menghirup udara pagi yg lebih segar. Semoga family project olahraga ini bisa berjalan rutin setiap minggunya.

Family Project #8 Makan Bersama

Belakangan ini Ayyash lagi susah makannya. Kalau disuapin mulutnya dikunci rapat atau bahkan melengos, buang muka. Tapi kalau lihat masnya makan, minta makan juga, meskipun hanya nasi saja. Alhasil family project kali ini adalah makan bersama-sama. Tidak mau disuapi, maunya makan sendiri. Tapi ya gitu,  tiga suapan pertama mungkin berhasil masuk mulutnya. Nah suapan yang berikutnya, dilempar ke sana sini, semaunya dia.

Tak apa lah ya, mungkin lagi mau belajar nyuap makanan sendiri, belajar keseimbangan membawa sendok beserta makanannya untuk berhasil dimasukkan ke mulutnya tanpa tumpah, belajar mengeksplorasi makanannya dan sejauh mana makanannya terlempar hehehe.. Dan juga belajar menyuapi inda :)

Thursday, January 11, 2018

Family Project #7 Berstrategi

Di family project ini inda masih berfokus pada menciptakan mood yg baik dan membangun semangat mas Senna supaya menjalani kegiatan bermain dan belajar dengan senang saat di sekolah maupun di rumah.

Oleh karena itu, inda selalu berusaha memanfaatkan We Time di atas motor saat mengantar mas Senna ke sekolah. Seperti pagi ini inda akan hadir rapat tim KC kepanitiaan milad IIP di perpusnas.

Sudah sejak kemarin inda sedang melatih meninggalkan mas senna di sekolah setelah masuk kelas. Jadi inda pun berencana setelah mengantar sekolah, inda langsung berangkat menuju perpusnas. Yang menjadi fokus info adalah inda tidak bisa menjemput mas Senna saat pulang sekolah. Akan tetapi inda memberitahukan bahwa yangkung yang akan menjemputnya. Kemarin sudah dijawab mau. Tapi tadi saat mengantarnya ke kelas, dijawabnya mau dijemput inda. Fiuuuuuuh, tarik nafas panjang. Sungguh dilema antara mengutarakan yg sebenarnya atau sedikit berstrategi supaya moodnya tetap terjaga, tanpa melukai perasaannya.

Alhasil inda menjawab iya, tapi tetap menegaskan bahwa bila inda berhalangan, maka yangkung yang akan jemput Mas Senna.

Sesampainya inda di rumah disambut dengan senyum tawa bahagia mereka, seraya menceritakan kalau Senna tadi tidak menangis. Indapun langsung meminta maaf karena inda tidak menginformasikan yang sebenarnya bahwa inda akan pergi rapat, dan menjelaskan alasannya supaya mas Senna tidak marah sama inda karena ditinggal inda pergi. Dan meminta mas Senna kalau inda akan pergi rapat lagi Mas Senna akan pintar seperti hari ini :)

Mungkin yg inda lakukan pagi tadi kurang tepat, mungkin ada cara lain yg lebih baik dr strategi yg inda pilih. Semoga inda bisa menemukan cara yg jauh lebih baik. Seiring dengan berjalannya waktu, mengasah kecerdasan emosional diri sendiri dan juga kecerdasan menghadapi tantangan dengan terus belajar di universitas kehidupan. Semangaaaat, semoga Alloh SWT selalu meridhoi perbuatan kita.

Aamiin.

Wednesday, January 10, 2018

Family Project #6 Awali dan Akhiri Dengan Do'a

Pagi ini, inda menikmati We Time berdua mas Senna di atas motor saat mengantarkan Mas Senna ke sekolah. Ya kami berbicara, family project kali ini dimulai dengan menyiapkan mood mas Senna supaya hari ini semangat belajar dan bermain. Pun tak lupa mengingatkan untuk menyayangi adiknya, karena inda pun sangat menyayangi mas Senna dan juga Ayyash, anak-anak inda yg shaleh. Oleh karena itu inda meminta ijin supaya inda bisa pulang dulu ke rumah untuk menemani ayyash bermain sambil menunggu dan menjemput mas Senna pulang sekolah. Alhamdulillah mas Senna mengijinkan inda untuk pulang setelah mas Senna masuk kelas.

Saat pulang sekolah pun, mas Senna mengajak main Ayyash. Dan sore hari saat Ayyash ingin main keluar rumah, mas Senna menemani Ayyash bermain mobil-mobilan, Ayyash yang naik, mas Senna yang mendorongnya. Terlihat di wajah keduanya tertawa senang dan bahagia bermain bersama.

Alhamdulillah, sampai menjelang tidur malam pun, keduanya masih asyik bermain dan bersenda gurau. Mas nya mengajarkan adiknya membaca do'a harian, yang diikuti adiknya dengan bahasanya sendiri. Pembiasaan membaca do'a harian ini semoga kelak akan selalu kalian amalkan, memulai dan mengakhiri perbuatan dengan do'a.

Tuesday, January 9, 2018

Family Project #5 Menyiapkan Mood

Mulai senin kemarin, mas Senna sudah mulai kembali masuk sekolah setelah liburan. Dan mulai semester baru ini metode belajar yang digunakan di sekolah menggunakan metode moving class dimana akan ada sentra-sentra per bidang materi. Efek dr metode ini adalah jam di sekolah menjadi lebih panjang. Yaitu mulai 07.30 hingga 11.30.

Hari ini hari kedua masuk sekolah, Mas Senna rupanya merasa nggak nyaman. Sudah datang terlambat, lalu bolak balik keluar masuk, dengan alasan haus mau minum minuman inda. Beberapa kali begitu. Ujian kesabaran inda di kala badan sedang nggak karuan mulai memancing emosi inda. Rasanya gregetan ingin marah dan sempat nyubit, dan menyesal.

Sepulang sekolah, dalam perjalanan pulang inda pun meminta maaf karena sudah marah dan mencubitnya. Namun inda juga mencoba menjelaskan mengapa inda melalukan hal itu,dan mencoba mencari tau mengapa Mas Senna juga bersikap seperti tadi pagi.

Perjalanan pulang maupun berangkat adalah waktu dimana kami bisa ngobrol banyak hal di atas motor berdua. Inda pun merasa pagi tadi dalam perjalanan ke sekolah mood inda yg berantakan turut menjadi penyebab dalam mood mas senna pagi itu di sekolah. Ya lagi-lagi masih banyak PR untuk kecerdasan emosional inda pribadi. Karena untuk melatih kecerdasan emosional anak, perlu contoh keteladanan dari orangtua juga. Semoga perjalanan sekolah besok pagi dan seterusnya bisa inda manfaatkan dengan lebih baik lagi sehingga bisa menjadi Family Project yang menyenangkan bagi mas Senna juga.

Monday, January 8, 2018

Family Project #4 Mengambil Hikmah

Pengalaman adalah Proses Pembelajaran

Cerita kemarin sore.

Dalam perjalanan pulang dari silaturahmi keluarga di Depok, tetiba Ayyash teriak histeris.
Inda menyadari ada yang berbeda dari suara tangisannya, pun juga dari gerakan tubuhnya.

Matanya melotot mengarah ke satu arah di belakang mobil. Menangis teriak, teriakan yang berbeda dari kerewelan biasanya, pun saat rewel karena ngantuk yang teramat sangat, suara teriakannya berbeda. Matanya tidak mengeluarkan air mata, seolah seperti ketakutan.

Inda usap-usap dahinya sambil mendekapnya kencang tak hentinya beristighfar, mas Senna tanpa diminta pun spontan memutarkan murottal surat pendek dari hp inda. Gentong susu inda pun ditolaknya. Saat mengubah posisi pangkuan, tangan kanannya mengepal kuat, kakinya diluruskan, kaku. MasyaaAlloh, berusaha tetap tenang, meski banyak pertanyaan di kepala, ada apa ini. Beberapa kali berulang teriak histeris, tapi matanya kali ini tetap dipejamkan.

Turun dari mobil, merembet ke mas Senna yang tetiba lunglai tak bisa berdiri, hingga terpaksa digendong. Dan saat menggendong pun inda tak kuasa  berdiri, ndlosor, lemas.

Di balik kejadian kemarin sore, yang cukup menguras energi, sampai pada tepar semuanya, hikmahnya kudu banyak2 do'a semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Alloh SWT dan dijauhkan dari segala godaan syaitan.

Awali dan akhiri segala perbuatan dengan do'a,

Dimulakan dengan Bismillah, diakhiri dengan Alhamdulillah.

#PengalamanAdalahPembelajaran
#AmbilHikmahnya

Dari pengalaman kemarin, malam ini inda membacakan buku dan mengingatkan kepada anak-anak untuk senantiasa mengingat Alloh.

Ya karena tiada daya dan upaya selain dengan ijin Alloh. Dan semua yang terjadi pun adalah karena ijin Alloh. Oleh karena itu, menjadi rutinitas dalam keluarga kami untuk membiasakan berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu. Tentunya pengamalannya adalah dimulai dengan menjadi contoh bagi anak-anak, dengan do'a harian.


#tantangan_hari_ke4
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Sunday, January 7, 2018

Family Project #3 Menjaga Kebersihan

Family project hari ini kejadiannya spontan. Saat si mas mau mandi pagi, melihat bak kamar mandi kosong dan agak kotor, alhasil mas Senna bilang mau membersihkan bak mandi dan meminta tolong diambilkan spon untuk menggosok bak mandi.

Setelah inda tinggal sebentar, ternyata bukan hanya bak kamar mandi saja yang dibersihkan tetapi juga dinding dan pintu kamar mandi.

Katanya ini sudah lama tidak dibersihkan. Sekarang sudah bersih kan nda.

Saturday, January 6, 2018

Family Project #2 Saling Menyayangi

Agenda inda pagi ini untuk buat SIM kolektif batal, dan kebetulan hari ini ada rapat offline perdana panitia Milad IIP Jakarta. Setelah menimbang-nimbang akhirnya inda memutuskan untuk hadir rapat mewakili KC yang kebetulan pada hari ini sebagian besar berhalangan hadir.

Setengah harian ini sambil menyiapkan materi yang akan dibawa rapat, sambil membersamai anak-anak, inda pun memeberitahukan pada Mas Senna bahwa siang ini inda akan pergi rapat hingga sore. Tak lupa inda mengingatkan Mas Senna untuk menjaga dan mengajak main Ayyash selama inda pergi, karena kebetulan siang itu Yangti juga ada pengajian, jadi Mas dan Ayyash di rumah dengan yangkung atau ke rumah uti dengan tante.

Inda juga mengingatkan kembali hadist kasih sayang yang sudah Mas Senna kuasai, bahwa adik kakak harus saling menyayangi, tanpa syarat.

Friday, January 5, 2018

Family Project #1 Cemilan Kesukaan

Di awal Januari 2018 ini, kelas Bunda Sayang mulai memasuki materi ke-3, yaitu mengenai "Pentingnya Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup".

Yess ini bagian pentingnya. Dengan mengajarkan anak-anak bermacam kecerdasan (kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kecerdasan menghadapi tantangan) akan mengantarkan mereka menjalani kehidupan yang sukses dan bahagia. 💗💗

Dan di tantangan 10 harinya kami diminta membuat Family Project untuk mengamati dan melatih kecerdasan.

Berhubung efek masih liburan jadilah semangatnya belum full, masih suasana leyeh-leyeh. Eits tapi begitu tantangan di umumkan, hayoooo banguuuuun, banguuuuun ✊✊

Pentingnya Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan Hidup

Setelah masa liburan sekolah, akhirnya Kelas Bunda Sayang pun memasuki Materi Ketiga.

Materinya ini keren banget, mengajarkan berbagai kecerdasan anak, mulai dari kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, kecerdasan menghadapi tantangan, supaya kelak anak bisa menjalankan hidupnya dengan sukses dan bahagia.

Dan berikut adalah materi ke-3 yang disadur dari grup WhatsApp Bunsay #3_Jakarta, diberikan oleh fasilitator mbak Arie Rahma pada 3 Januari 08.23 WIB.

---

_Institut Ibu Profesional_
*_Materi Bunda Sayang sesi #3_*

❤ *PENTINGNYA MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK DEMI KEBAHAGIAAN HIDUP* ❤

Dalam kehidupan ini ada dua kata yang selalu diinginkan manusia dalam hidup yaitu *SUKSES* dan *BAHAGIA*

☘ *Makna SUKSES*
Menurut _D. Paul Reily_ dalam bukunya _Success is Simple_ mendefinisikan *sukses sebagai pencapaian yang berangsur-angsur meningkat terhadap suatu tujuan dan cita-cita yang berharga*

Sedangkan menurut _Lela Swell_ dalam bukunya _Success_ mengemukakan pendapatnya bahwa *_sukses adalah  peristiwa atau pengalaman yang kita akan mengingatnya sebagai pemuasan diri_*

☘ *Makna BAHAGIA*
Menurut _Prof. Martin Selligman_ dalam bukunya _Authentic Happiness_ mendefinisikan kebahagiaan hidup dalam tiga kategori :

*A. _Hidup yang penuh kesenangan (Pleasant Life)_*
Hidup yg penuh kesenangan, ialah kondisi kehidupan dimana pencarian kesenangan hidup, kepuasan nafsu, keinginan dan berbagai bentuk kesenangan lainnya, menjadi tujuan hidup manusia
_Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat material_

*B. _Hidup nyaman (Good Life)_*
Hidup yg nyaman, ialah kehidupan, dimana segala keperluan kehidupan manusia secara jasmani, rohani dan sosial telah terpenuhi. Hidup yg aman, tentram, damai. _Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat mental_

*C. _Hidup Bermakna (Meaningful Life)_*
Hidup yang bermakna, lebih tinggi lagi dari tingkat kehidupan yang nyaman, selain segala keperluan hidupnya telah terpenuhi, ia menjalani hidup ini dengan penuh pemahaman tentang makna dan tujuan kehidupan. Selain untuk diri dan keluarga nya, ia juga memberikan kebaikan bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Rasa kebahagiaan yg timbul ketika banyak orang lain mendapatkan kebahagiaan karena usaha kita, pleasure in giving, kebahagiaan dalam berbagi.
_Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat spiritual_

Untuk mencapai kategori hidup SUKSES dan BAHAGIA kita perlu memiliki berbagai macam kecerdasan hidup.

☘ *KECERDASAN*
Para ahli berpendapat untuk tidak membicarakan atau memberikan batasan yang jelas tentang kecerdasan. Karena kecerdasan itu merupakan status mental yang tidak memerlukan definisi. Para ahli lebih memusatkan perhatian pada perilaku kecerdasan seperti kemampuan memahami dan menyelesaikan masalah dengan cepat, kemampuan mengingat dan daya kreativitas serta imajinasi yang terus berkembang.

*_MACAM-MACAM KECERDASAN_*

*A. Kecerdasan Intelektual (Intellectual Quotient)*

*Adalah  kemampuan untuk menalar,perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar memahami gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya.*

Howard Gardner pakar psikologi perkembangan, menjelaskan ada sembilan macam kecerdasan manusia. _Kecerdasan tersebut meliputi_
kecerdasan bahasa (linguistic),
musik (musical),
logika-matematika (logical-mathematical),
spasial (spatial),
kinestetis-tubuh (bodily-kinesthetic),
intrapersonal (intrapersonal), interpersonal (interpersonal),
naturalis (naturalits) dan
eksistensial (existensial)

*B. Kecerdasan Emosional (Emotional Intelleigence)*

*Kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.*

_Komponen-komponen dasar kecerdasan emosional_ adalah :
1.  Kemampuan Mengenali Emosi diri sendiri (kesadaran diri).
2.  Kemampuan Mengelola Emosi.
3.  Kemampuan Memotivasi Diri Sendiri (Motivasi).
4.  Kemampuan Mengenali Emosi Orang lain (Empati).
5.  Membina Hubungan Dengan Orang Lain (Ketrampilan sosial).

*C. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence)*

*Kemampuan untuk mengenal Allah  dan memahami posisinya sebagai hamba Allah. Inilah yang disebut dalam agama sebagai fitrah keimanan.*

Secara ilmiah Kecerdasan Spiritual pertama kali dicetuskan oleh Donah Zohar dari Harvard University dan Ian Marshall dari Oxford University, yang diperoleh berdasarkan penelitian ilmiah yang sangat komprehensif.  Pada tahun 1977. Seorang Ahli Syaraf, V.S Ramachandran bersama timnya _menemukan keberadaan *God Spot* dalam jaringan otak manusia dan ini adalah pusat spiritual (spiriitual center) yang terletak diantara jaringan syaraf dan otak._

Dari spiritual center ini menghasilkan suara hati yang memiliki kemampuan lebih dalam menilai suatu kebenaran bila dibandingkan dengan panca indra.

Ada _Tiga prinsip dalam kecerdasan Spiritual_ yaitu:
Prinsip Kebenaran
Prinsip keadilan
Prinsip kebaikan

*D. Kecerdasan Menghadapi Tantangan  (Adversity Intelligence)*

*Kemampuan untuk mengubah hambatan menjadi peluang.*

Ada tiga tipe  menurut Stoltz yaitu :
1. _Quitters_ adalah kemampuan seseorang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti bila menghadapi kesulitan.
2. _Campers_ adalah kemampuan seseorang yang pernah mencoba menyelesaikan suatu kesulitan, atau sedikit berani menghadapi tantangan, tetapi tidak berani menghadapi resiko secara tuntas.
3. _Climbers_ adalah sebutan untuk orang yang seumur hidup selalu menghadapi kesulitan sebagai suatu tantangan dan terus berusaha untuk menyelesaikan hambatan tersebut hingga mencapai suatu keberhasilan.

*Kecerdasan Intellektual* : _Membuat anak pandai, sehingga bisa menjadi sarana meraih kebahagiaan hidup yang penuh kesenangan (pleasant life)_. Seperti masuk universitas ternama, mendapat pekerjaan dan jabatan yang tinggi. Memiliki rumah, mobil dan kesenangan materi yang lain.

*Kecerdasan Emosional* : _membuat anak bisa mengenali dan mengendalikan emosi diri serta emosi orang lain_. Kecerdasan ini sangat diperlukan agar seseorang bisa mencapai taraf kebahagiaan di ranah nyaman (good life), karena kebutuhan jasmani, rohani dan spiritualnya terpenuhi.

*Kecerdasan Spiritual* : _membuat hidup penuh arti, anak akan mampu memberi makna pada kehidupan, dan paham apa misi Allah menciptakan diri kita di dunia ini_. Membuat anak berpikir secara luas makna sebuah kesuksesan. Hal ini akan mendorong anak-anak mencapai kebahagian hakiki yaitu kehidupan penuh makna (meaningful life).

*Kecerdasan Menghadapi Tantangan*: Menentukan seberapa tangguh anak ini untuk mencapai tingkat kebahagiaan hidup yang dia inginkan.

Terlampir beberapa indikator kecerdasan anak yang bisa kita jadikan acuan untuk mendampingi perjalanan kita mendidik mereka.

Selamat melatih kecerdasan anak-anak, sehingga mereka bisa menemukan jalan sukses dan bahagianya.

_Salam Ibu Profesional_,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

Sumber Bacaan :
_Stoltz, Paul G, PhD, 1997 Adversity Quotient, Mengubah hambatan menjadi Peluang, Jakarta , Grasindo_
_Melva Tobing, MPsi, Daya Tahan Anak Hadapi Kesulitan, Jakarta_
_D. Paul Reily, "Success is Simple”, Gramedia, Jakarta_
_Lela Swell, Success, Grasindo, Jakarta_
_Martin Selligman, Authentic Happiness, Jakarta_