Thursday, May 28, 2020

Kehamilan Ke-Lima Inda

Alhamdulillah Alloh SWT memberi inda kesempatan untuk hamil yang ke-5 kalinya di pertengahan tahun 2019. Meskipun disertai dengan 2 kali keguguran, yaitu keguguran spontan di kehamilan ke-2 dan keguguran dengan kuret di kehamilan ke-4 (tulisan pengalaman inda ini bisa dibaca di Kehilangan Untuk Kedua Kalinya. Alhamdulillah pula Alloh sudah kasih kesempatan inda untuk melahirkan normal 2x dengan proses normal per vaginam yang berbeda-beda. Semuanya inda syukuri sebagai pengalaman berharga yang tak terlupakan. Cerita persalinan Ayyash bisa baca di ayyash birth story

Di kehamilan ke-5 ini ada banyak kekhawatiran tersendiri, khususnya berkaitan faktor U juga. Tapi inda meyakini, Alloh menciptakan wanita dilengkapi dengan rahim, tentunya Alloh telah menyiapkan seorang wanita bisa melahirkan melalui jalan lahirnya pula. Maka faktor U bukanlah penghambat, dan tak ada jalan lain selain mulai memberdayakan diri, bukan hamil yang sekedar hamil, mengikuti maunya tubuh yang inginnya lemas terus terusan. Tetapi berupaya menggerakkan hati, pikiran dan juga raga untuk menyiapkan sebuah persalinan yang nyaman.

Keluhan di awal hamil pun cukup berbeda dengan kehamilan sebelumnya, dimana di bulan ke-2 - 3 kehamilan, inda sempat mengalami nyeri kepala di belakang telinga kanan yang saat nyeri datang sakitnya luar biasa, sampai nggak bisa bangun dari tempat tidur dan mengharuskan bedrest total hampir semingguan. Dan saat inda periksakan hanya diberi obat pengurang rasa nyeri (Panadol Biru). Makan pun tak enak, rasa mual yang membelenggu, hingga bulan ke 5 baru bisa mulai menikmati makan dengan enak.

Di bulan September 2019 inda dan ayah sempat mengikuti Gentle Birth Balance Workshop yang diselenggarakan oleh Bidan Yesie Aprillia dan Bidan Erie Marjoko, duo bidan kece yang selalu menebarkan energi positif, sebagai ikhtiar kami supaya kami bisa menjalankan kehamilan ini dengan support system yang baik, kehamilan yang sehat dan penuh kesadaran, serta mempersiapkan sebuah proses persalinan alami yang nyaman dengan tenang.
Duo bidan kece 😊

Bersama Budhe Yesie

Bersama Budhe Erie setelah ws selesai
yang ditutup dengan relaksasi yang
enak banget 😴😉



Peserta Workshop Gentle Birth Balance di Jakarta

Saat kehamilan ke-3 (saat hamil Ayyash) kami pernah juga mengikuti Workshop (WS) ini di Depok, tapi WS kali ini semakin lengkap dan banyak praktek, bahkan ada kelas online sebelum WS berlangsung. Paket komplit deh ya.. Setelah mengikuti workshop, semakin menguatkan niat untuk memberdayakan diri lagi, mempersiapkan pikiran, jiwa, raga dan spiritual.

Memasuki usia kehamilan 20minggu, inda mulai mengikuti kelas Prenatal Gentle Yoga di klinik Bidan Erie Marjoko di Citayam. Biasanya saat yoga dimulai kita diajak untuk berkomunikasi kepada janin, berterima kasih kepada organ-organ tubuh, dengan kata lain bersyukur atas semua kondisi selama hamil. Pernah lho di kelas, saking dibawa ke alam bawah sadar yang nyaman banget, saat berkomunikasi dengan janin, inda sampai bleweran air mata sambil nahan pecah nangis. Mudah-mudahan sih nggak ada yang denger isakan inda ya 😁 Intinya inda terharu sekaligus bersyukur banget, karena masih dikasih kesempatan untuk hamil setelah pernah merasakan 2 kali keguguran 😇 Dan di akhir sesi kita diajak relaksasi mendalam yang enak dan nyaman banget, kadang sampai ketiduran beberapa menit. Bahkan Ayyash pun pernah sekali sampai ikut ketiduran puleees banget.



Setelah selesai yoga sekalian akan diperiksa kondisi kehamilannya. Kenapa harus jauh-jauh ke bidan dan di Citayam pula yang jauh dari rumah? Nah ini pertanyaan yang sering banget inda alami. Budhe Erie saat memeriksa selalu memulai dengan Basmallah dan menyapa janin dengan salam, kemudian mengajak ngobrol janin. Energi positifnya sangat terasa, penuh cinta sehingga terasa click atau connect dengan janin. Berkomunikasi dengannya pun hangat, lembut dan adem banget, penuh cinta deh pokoknya 😍. Selain itu juga pemilihan kata-kata yang disampaikan ke kita, selalu menggunakan kalimat yang positif, tidak membuat kita khawatir berlebihan, tidak pula menakut-nakuti. Kita pun menjadi lebih tenang dan percaya diri untuk semangat berikhtiar. Bersyukur sekali bisa mengenal budhe Erie, sosok yg penuh dengan energi positif dan sepulangnya dari klinik, energi positif itu bisa terasa sekali meresap sampai ke hati 💓 dan membuat feel good pastinya. We love you budhe 😍

Selain mengikuti kelas, inda pun membiasakan diri untuk melakukan Yoga di rumah. Selain dari yang didapat di kelas, inda juga melihat panduannya di channel Youtube Bidan Kita. Sampai akhirnya hapal gerakan yang perlu dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi diri sendiri. Minimal 30-45 menit setiap harinya. Kadang di pagi hari, kadang juga di sore hari. Inda pun merasakan banyak sekali manfaat dari yoga ini, salah satunya nggak ada lagi cerita kaki kram saat bangun tidur. Ataupun nggak ada lagi drama kaki yang bengkak. Ya itu karena inda membiasakan gerak alias olahraga.

Masuk ke 7 bulan usia kehamilan, inda pun bertekad merutinkan renang 🏊 seminggu sekali minimal 30-45menit. Inda nggak jago banget renang, cuma bisa gaya katak ala-ala dan ngapung bisa maju 😅.. Tapi renang ini lumayan banget untuk melatih nafas, dan membuat seluruh tubuh bergerak. Jangan lupa lakukan pemanasan terlebih dahulu ya, baik sebelum turun ke air maupun di dalam air. Ini hal yang penting supaya terhindar dari cidera. Alhamdulillah kolam renang terdekat dari rumah di Marinir jadi tempat rutin yang inda sambangi di setiap sabtu atau minggu pagi.

Tim pendamping renang

Latihan nafas ini juga penting banget. Bukan cuma pas lagi renang saja, melainkan saat kapan pun kita bisa melatih nafas. Inda mengandalkan nafas perut, sambil sesekali mencoba juga teknis nafas lainnya. Tapi tetap nyaman dengan nafas perut. Silakan baca

latihan pernafasan di sini dan belajar tehnik nafas memperlancar persalinan. Inda juga pernah membagikan cerita via podcast tentang menguasai nafas di sini, pengalaman inda saat persalinan ke-2 yang bisa merasakan bedanya saat kita bisa menguasai nafas.

Masuk ke usia kehamilan 8 menjelang 9 bulan, inda merutinkan power walk. Meskipun sebelumnya jarang dilakukan karena terasa berat, tapi ketika dirutinkan menjadi hal yang biasa. Nah power walk ini bukan sekedar jalan pagi yang santai, tapi dengan sedikit kekuatan, jalan agak cepat. Hal ini bisa melancarkan peredaran darah dan merupakan olahraga yang murah meriah. Untuk mengetahui dengan lebih jelas, silakan baca manfaat jalan kaki dan jalan kaki biar sehat.

Selama hamil inda memeriksakan kehamilan di Puskesmas yang pemeriksaannya meliputi timbang BB, ukur tensi, memeriksa detak jantung janin, tinggi fundus, dan pemeriksaan darah (selama 2x, di pemeriksaan pertama dan di uk 34-35w). Dari pemeriksaan darah yang pertama, diketahui Hb inda dalam kondisi baik normal, tetapi di pemeriksaan ke-2 di bulan Februari Hb inda drop, dibawah standar minimal untuk ibu hamil. Alhasil inda disarankan menaikkan Hb. Ikhtiar yang inda lakukan adalah dengan mengkonsumsi jus bit sehari 1-2x. Ini pengalaman baru inda mencoba bit, yang diawal merasa nggak suka dengan aroma langunya. Tetapi setelah cari info membuat jus bit dengan mencampur dengan buah lainnya, seperti nanas, apel, wortel, lemon, maka inda pun bisa menikmati rasa bit ini.


Jus bit campur aneka buah, kadang nanas, apel, wortel, lemon, plus madu.

Selain memeriksakan kehamilan di Puskesmas, inda juga memeriksakan kehamilan di klinik Bidan Budhe Erie. Nah kalau di budhe, bila ada keluhan, budhe akan memberi PR dengan melakukan gerakan yoga sesuai keluhan yang dirasakan. Yang selalu inda ingat adalah "balancing pose". Ya, menjaga keseimbangan memang merupakan hal penting, terutama untuk menjaga supaya posisi janin optimal. Kita pun harus memperhatikan postur tubuh kita saat duduk maupun berdiri. Jangan sampai menginginkan posisi janin optimal, tapi postur tubuh saat duduk maupun berdiri masih sembarangan, duduk menyender malas, berdiri dengan bertumpu pada salah satu sisi tubuh. Coba cek lagi yuk postur tubuhnya saat duduk atau berdiri.

Memberdayakan diri lainnya adalah mau meluangkan waktu untuk membaca, bisa dari buku, ataupun medsos dan website. Seperti yang rutin inda lakukan tiap malam, scrolling IGnya Bidan Kita yang penuh informasi yang bermanfaat banget mengenai Gentle Birth. Kita perlu lho mengetahui proses kehamilan dan persalinan itu bagaimana dan seperti apa. Knowledge is power. Jadi bekali diri dengan ilmu dan pengetahuan. Yuk baca, kamu sudah baca apa saja?

Berhubung pemeriksaan kehamilan di Puskesmas dengan BPJS sudah tidak ada lagi rujukan untuk pemeriksaan USG (kecuali bagi pasien yang memang butuh pemeriksaan lebih detail), maka inda mengikuti saran Budhe Erie untuk skrining kehamilan (USG). Awalnya inda mau skrining dengan dr. Azen di klinik BSD, tetapi setelah menelpon rupanya dr. Azen sudah tidak praktek di sana. Akhirnya mendapat rekomendasi dari budhe Erie untuk skrining dengan dr. R.M Denny Dhanardono,MPH&TM, SpOG(K) di RSIA Budhi Jaya, Tebet. Alhamdulillah hasilnya semua baik. Budhe menyarankan 2x lagi cek USG supaya lebih mengetahui kondisi detail janin.

Pemeriksaan USG berikutnya inda mencoba di Klinik Halo Bayi Cilandak yang kebetulan dekat dengan rumah, yaitu di Klinik Utama Aji Waras dengan dr. Dedy di usia kehamilan 35w. Indeks ketuban 15, dan taksiran BB janin 3,054 kg, kondisinya yang baik menenangkan inda, dan saat itu sudah tidak memungkinkan USG 3D karena ukurannya sudah besar, dan kebetulan posisi mukanya agak nempel dengan kepala agak sedikit dongak, dan inda disarankan untuk sering melakukan gerakan sujud yang agak lama.

USG selanjutnya saat sudah memasuki aterm, dan kami kembali ke dr. Dedy di uk 37-38w. Dan yang menakjubkan adalah dalam waktu 2 mingguan, BB janin sudah 3,557 kg, yang artinya dalam 2 minggu naik 500 gr 😮😏. Alhasil diingatkan untuk mengatur makanan, jangan makan yang manis-manis. Asli ini sempat bikin khawatir juga. Muncul kekhawatiran, gimana kalau sampai lebih dari 4 kg 😐. Beneran, jadi ga berani makan kurma atau minum madu lagi. hahaha atur pola makan dan beneran diet yang manis-manis. Sambil berharap semoga adek cepat lahir.

Kabar baiknya, sewaktu ikut yoga dan cek di usia kehamilan 37w6d, kebetulan saat itu budhe Erie sedang keluar kota, inda dicek oleh Mbak Ririn, kepala janin sudah masuk panggul dan sudah ngunci. Untuk kehamilan ke-2 dan seterusnya, biasanya seringkali kepala masuk panggul beberapa jam sebelum proses persalinan dimulai atau bahkan ketika proses bersalinan sedang berlangsung. Nah kabar baik ini semakin melegakan ketika mengetahui posisi janin sesuai dengan yang inda harapkan, optimal LOA, dengan punggung di sebelah kiri, Alhamdulillah.

Berhubung Senna dan Ayyash lahir maju dari HPL, maka inda sempat Percaya Diri, berharap si adek lahir juga di minggu 38-39. Nyatanya lewat dari 39 minggu, masih anteng aja belum ada tanda-tandanya. Berusaha tetap sabar dan tenang menantikan tanda-tanda tanpa mengendurkan ikhtiar. Yakin, bahwa adik akan lahir di waktu yang tepat.

Dengan mengetahui kondisi janin yang semuanya baik, bukan berarti lantas inda menunggu persalinan dengan santai-santai. Apalagi sudah memasuki pandemi Covid-19. Rasa was-was selalu ada. Tapi kembali yakin, menyerahkan segalanya pada Alloh SWT berharap selalu dalam lindungan-Nya sehingga bisa menjalani proses persalinan dengan baik.

---

Tulisan ini adalah sebuah catatan bagi inda pribadi untuk mengapresiasi diri yang sudah mau melawan rasa malas. Jadi, benang merahnya adalah memberdayakan diri selama hamil itu penting supaya kita bisa menyiapkan persalinan yang indah dan minim trauma. Karena sejatinya pengasuhan itu dimulai sejak janin di dalam rahim, maka yuk para bumil semangat untuk memberdayakan diri ya. Dan ocehan inda via podcast tentang memberdayakan diri selama hamil ini bisa didengarkan di sini ya. Semangaaaat 💪😇

No comments:

Post a Comment