Friday, August 10, 2018

Kehilangan Untuk Kedua Kalinya

Sejak dinyatakan hamil setelah mendengarkan detak jantungmu lewat USG TransV di 19 Juli 2018 lalu, ah betapa bahagianya hati inda dan ayah, nak 😊😊.

Ya, kami memang sudah merencanakan untuk kembali memiliki anak. Tak dinyana tak diduga Alloh kabulkan dalam waktu segera😇 . Di luar bayangan kami. Sungguh kuasaMu memang penuh misteri, ya misteri Ilali memang benar adanya.

Inda menyadari telat haid sejak awal Juli. Tapi tak langsung test takut kege-er-an, terlalu dini bila baru telat sehari. Inda pun menunggu telat 2 hari, 3 hari hingga Sabtu pun tiba, sudah telat sekitar 5-6 hari inda berani untuk tes. Pagi-pagi sekali bangun tidur langsung menuju kamar mandi untuk test. Hasilnya, Alhamdulillah 2 garis dengan sangat jelas sekali. MasyaaAlloh, Alhamdulillah. 😇


Sejak awal telat dan melakukan test kehamilan, untuk pertama kalinya inda periksakan ke puskesmas menggunakan BPJS, Selasa 17 Juli 2018. Pemeriksaannya meliputi, timbang berat badan, ukur tensi, wawancara riwayat kesehatan dan riwayat kehamilan plus melengkapi data-data. Kemudian masuk ke ruang periksa, perutnya  diraba-raba oleh asisten bidan, tapi berhubung masih sangat awal mungkin belum terpegang oleh tenaga medis. Dan menurut bidan, untuk usia kehamilan 6 minggu belum bisa didengar detak jantungnya dengan alat yg ada di puskesmas (padahal dalam hati, inda sudah merasakan perut seperti kedutan). Selanjutnya inda diarahkan naik ke lantai 2 menuju lab untuk ambil darah dan test urin dan juga pemeriksaan gigi. Hasil lab bisa ditanyakan pada kunjungan berikutnya nanti. Kemudian inda menuju ke apotik untuk membawa pulang 4 macam vitamin.

Sepulangnya dari Puskesmas, langsung jemput mas Senna di sekolah. Masih penasaran juga sebenarnya, untuk lebih memastikan lagi, akhirnya Kamis, 19 Juli 2018 inda periksa ke dokter kandungan di RSUD Ps. Minggu, dengan dokter kandungan perempuan yang praktek hari itu juga, yaitu dr. Netti. Berhubung uk baru 6 minggu, maka inda pun di USG dengan TransV supaya lebih terlihat. Dan dokter kandungan mengucapkan "Yak, Ibu Hamil. Ini ya bu, janinnya, bagus, sudah ada detak jantungnya, ini suaranya" sambil memperdengarkan suara detak jantungnya. MasyaaAlloh betapa terharunya inda saat itu.😍😇

Lalu inda pun kembali beraktifitas seperti biasa, mengantar jemput mas Senna ke sekolah, belanja keperluan ATK fotokopi, belanja mingguan dll. Tepat 2 minggu kemudian, sepulang sekolah siang-siang, inda mendapati flek di daleman inda. Astaghfirulloh 😢. Saat itu inda sedang menyiapkan ulang tahun Ayyash dan Mas Senna. Inda sempat istirahat sejenak, tapi mengingat masih banyak yang harus dikerjakan,indapun kembali mengerjakan. Kebetulan flek sudah tidak keluar lagi saat itu. Hingga keesokan harinya saat Mas Senna ulangtahun dan ingin memanggil beberapa orang temannya. Setelah acara selesai inda baru sempat cek lagi dan mendapati lebih banyak flek, bahkan seperti menstruasi. Dan ini terjadi pula di hari Minggunya. Tapi mengingat Minggu tidak ada dokter praktek maka inda berencana Senin akan periksa ke RSUD kembali.

Senin pagi ternyata dokter Netti tidak ada jadwal, tp berhubung darurat, inda daftar ke dokter Juniati. Sempat ditegur juga karena beda dokter, tp karena ini darurat, dan inda pakai jalur umum, jadi disarankan untuk selanjutnya menentukan mau dokter mana. Kalau pakai BPJS harus mengisi surat pernyataan dan tidak boleh berganti dokter lagi.

Antriannya lumayan banyak dan dokter Juni juga agak sedikit telat karena ada tindakan dulu paginya. Ketika giliran inda, di awal masuk inda menjelaskan pendarahan, dokter masih mengatakan ok nanti kita kasih penguat. Mestinya ketika flek keluar langsung segera periksa diberi penguat dan harus istirahat total. Tapi ketika sudah mulai mengamati via USG, raut mukanya berubah, sambil berucap sebentar saya cek lagi, dilanjutkan dengan cek dalam. Dan akhirnya ia mengucapkan, "bu, sudah tidak ada detaknya, ini juga sudah tidak bagus lagi". Seketika itu juga inda cuma bisa mengucapkan "Innalillahi" 😢😢😭

Kejeeeeer sendirian 😭😭. Ikhlaaaaas, ikhhhlaaasiiin (dalam hati bicara demikian) untuk menahan laju air mata yang tak kunjung berkurang. Sambil mendengarkan arahan suster selanjutnya. Bahwa dokter menyarankan untuk dibersihkan dengan tindakan kuret. Masih dengan kondisi air mata yang tak kunjung habis, mesti berulang kali minta diulangi penjelasannya.

Inda ditanya apakah punya BPJS, karena periksa kali itu inda pakai jalur umum. Inda disarankan untuk masuk RS untuk rawat inap siang nanti, masuk ke IGD dan tindakan kuretnya akan dilakukan Selasa pagi.

Keluar dari poli kebidanan dengan mata sembab, sesekali masih meneteskan air mata, inda berjalan menuju kasir untuk menyelesaikan pembayaran. Dan langsung menelpon ayah mengabarkan kabar sedih ini. Sambil minta tolong infokan ke rumah untuk jemput inda, karena inda nggak sanggup mengendarai motor sendiri. Untungnya ada Om Heri yg jemput.

Aaah yaaa, tak akan inda lupa hari itu. Kehilangan untuk kedua kalinya. Kehamilan kedua inda juga mengalami keguguran tapi tidak sampai dikuret karena abortus spontan. Kali ini yang inda alami adalah abortus incomplete dengan uk 9w.

"Semua dari Alloh SWT dan akan kembali pada Alloh SWT, Ikhlas Insyaa Alloh"

Terima kasih sayang, sudah berdetak dalam rahim inda meskipun hanya dalam waktu 2 mingguan saja, inda, ayah, mas Senna, mas Ayyash semua sayaaaang kamu, nak. Tapi Alloh lebiiih sayang padamu 😘😘😍


USG saat dinyatakan Inda hamil dan detak jantungmu sudah terdengar (uk 6w)

No comments:

Post a Comment