Wednesday, July 22, 2020

Aliran Rasa Bunda Cekatan #1

Saat memutuskan untuk ikut Kelas Bunda Cekatan, tidak terbayang akan seperti apa pembelajarannya. Setelah kelas dimulai, huooo seruu nya mengikuti proses belajar dengan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu cantik.

Semangat naik turun itu inda alami banget. Apalagi dalam kondisi hamil anak ke-3 yang mood swingnya bikin keteteran juga untuk mengumpulkan tugas. Beberapa kali ada di titik hampir menyerah. Tapi kembali berpikir, mencoba merampungkan apa yang sudah dimulai, dan meniatkan dalam hati, ini sudah jalannya untuk inda belajar memperbaiki kualitas diri pribadi, yang efeknya bukan hanya akan dirasakan oleh diri sendiri, melainkan keluarga juga turut akan merasakan.

Ya karena ibu yang bahagia saat mendampingi dan membersamai anak-anak maka anak-anak pun akan bahagia. Disaat seorang ibu dituntut untuk bisa mengerjakan semua pekerjaan di rumah, harus bisa multitasking. Tapi jika hatinya tidak bahagia maka selamanya akan merasa terbebani, dan pada akhirnya anak-anak yang akan merasakan imbasnya, karena sosok seorang ibu yang emosional.

Di kelas Bunda Cekatan, kita diarahkan dari mulai membuat daftar aktifitas yang disukai dan membuat bahagia. Bukan berarti pekerjaan rumah yg wajib tapi tidak kita sukai menjadi diabaikan, melainkan bisa kita delegasikan atau kembali mengatur waktu supaya kita tidak terbebani. Dengan kata lain sebisa mungkin menjaga kewarasan, supaya senantiasa bahagia. Ya, manajemen waktu dan konsistensi merupakan PR besar untuk inda, dan tercantum dalam mind map inda.


Menjalani kelas Bunda Cekatan saat hamil dan mengetahui akan mengalami proses persalinan saat dalam masa perkuliahan BunCek membuat inda mencoba fokus untuk mengasah diri, khususnya pada hal memberdayakan diri dalam rangka mempersiapkan persalinan yang mudah, cepat dan nyaman. Alhamdulillah inda menjalaninya dengan semangat sehingga apa yang diimpikan bisa terjadi, tentunya dengan seijin Alloh SWT.

Setelah lahiran (ahaa baby BunCek 😇), di fase kupu-kupu inda memutuskan untuk melanjutkan belajar dunia pergendongan, sebuah hal baru yang inda pelajari, dan memutuskan untuk cekatan dalam menggendong yang aman dan nyaman. Alhamdulillah mendapatkan mentor yang memiliki latar belakang sebagai babywearing educator yang selalu memberikan semangat untuk terus mempraktekkan teknik menggendong disaat masa adaptasi dengan bayi.


Indapun menyadari dengan sepenuh hati, semua ini tentunya karena Alloh SWT yang telah menggerakkan hati ini untuk bersungguh-sungguh belajar di Kelas BunCek. Inda diberi kesempatan untuk menjadi seorang bunda cekatan di bidang yang inda pilih saat ini. Selanjutnya, adalah saatnya mengepakkan sayap untuk belajar cekatan di bidang lainnya perlahan-lahan. Semoga Alloh mudahkan dan mampukan.

Rasa syukur tak terhingga kepada Alloh SWT atas kesempatan ini. Terima kasih banyak Ibu Septi dan Institut Ibu Profesional atas pembelajaran luar biasa ini. Terima kasih teman-teman Hima IP Jakarta, meskipun inda hanyalah silent reader, tp inda bisa merasakan semangat kebersamaan dan saling menyemangati.

Tuesday, July 7, 2020

Jurnal Minggu ke-7 : Merayakan Kemajuan

Di Minggu ke-7 kelas Kupu Kupu ini, saatnya kita merayakan kemajuan mentor-mentee. Berhubung inda tidak mempunyai mentee, maka inda merayakan kemajuan mentorship bersama mentor.

Kita diminta melukiskan bagaimana perasaan kita selama menjalankan program mentroship dalam sebuah gambar kupu-kupu.

Inda mencoba mewarnai kupu-kupu dengan beraneka warna, garis dan bentuk, yang kurang lebihnya menggambarkan perasaan campur aduk selama menjalaninya. Perasaan tersebut menggambarkan perjuangan belajar babywearing, yang di kalangan banyak orang, banyak sekali dikomentari, salah satunya dengan ucapan "nggendongnya jangan dipekeh", bahkan dari orang terdekat sekalipun. Terasa sekali perjuangannya dalam mempraktekkannya maka inda pun sekaligus mencoba mengedukasi ke orang-orang terdekat. Sambil sesekali memposting foto saat praktek menggendong dengan berbagai teknik di status WA sebagai ikhtiar membagikan info tentang menggendong, bahwa yang dipraktekkan itu mengikuti standar keamanan, menggendong dengan aman dan nyaman. Karena inda yakin setiap orantua pasti akan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dan ada banyak cinta dalam menggendong yang akan berdampak pada menguatkan ikatan ibu dan bayi 💗

Dalam mempraktekkan teknik menggendong pun tidak selamanya mulus, ada banyak tantangan. Salah satunya adalah suasana hati bayi yang harus diperhatikan. Kalau sudah terlalu ngantuk bisa jadi malah rewel. Belum lagi tantangan teknis misalnya kain gendongannya saling bertumpuk. Pun juga dengan suasana hati kita sendiri. Diusahakan menggendong dengan suasana hati yang bahagia. Alhamdulillah mentor selalu mengapresiasi dengan baik, dan memberikan arahan yang bisa dipahami dengan baik. Sehingga inda pun kembali bersemangat.
Dan inilah hasil mewarnai dengan menggunakan pensil warna, seru, sebagai me time sejenak.


Dan berikut adalah kemajuan inda sebagai mentee dari Mbak Nisa, dan juga pendapat inda mengenai kemajuan mentor inda. Terima kasih banyak Mbak Nisa.


#terimakasihmentor

Semangaaaaaat indaaaa ✊💪

Tuesday, June 30, 2020

Jurnal Minggu ke-6 : Fokus Pada Kemajuan

Memasuki minggu ke-6, kebetulan inda bisa menyimak dongeng ibu di hari yang sama dengan live hanya jamnya saja yang berbeda. Dan ternyata tugas minggu ke-6 dimulai dari keesokan harinya, yaitu Jumat, 26 Juni 2020.

Kali ini kita diminta fokus pada kemajuan per hari. Dan entah mengapa, inda merasa antusias untuk menjalani tugas minggu ke-6. Praktek menggendong setiap hari minimal 15 menit sampai 30 menit. Sampai menemukan settingan yang pas dan sesuai dengan prasyarat menggendong yang aman hingga bayi merasa nyaman dalam gendongan.

Praktek di jumat membuat inda semangat mencoba teknik menggendong yang baru inda pelajari dengan menggunakan 2 buah jarik, dan hasilnya adik bayi nyaman banget dalam gendongan sampai tertidur pulas 😊😍.

Jumat malam ayah mendadak mengabarkan Sabtu Minggu kita mau nengok uti yang sedang sakit karena habis jatuh di Karawang. Yang terpikir adalah antisipasi untuk mendukung adaptasi bayi karena ini adalah perjalanan pertamanya untuk menginap dan pertama kalinya bertemu bude pakde dan kakak-kakaknya. 😇

Sabtu siang sampai di sana, semua masih baik-baik saja. Dan rupanya setelah tidur, hanya sebentar akan terbangun dan rewel. Inda sudah mencoba untuk menggendong dengan memperhatikan posisi MShape. Akan tetapi karena rewelnya sehingga menggendong MShape tidak bisa dicapai. Begitu pula di hari minggunya. Dan sayangnya inda hanya membawa gendongan ringsling saja.

Belajar dari proses adaptasi tersebut, maka penting sekali untuk memperhatikan suasana hati bayi sebelum menggendong supaya bayi bisa merasa nyaman.


Dan untuk menggambarkan suasana diri inda selama mentorship di minggu ke-6 ini inda gambarkan dengan bunga mawar. Dan untuk mentor inda gambarkan dengan sebuah taman bunga dengan sinar matahari, karena mentor inda selalu bisa mencerahkan.

Dan testimoni dari suami yang menunggu sampai ia pulang dari kantor karena tak kunjung dituliskan dalam WA 🤭😅


Semangat untuk lebih menggendong secara aman dan nyaman yaaa indaa 💪💪✊✊

Tuesday, June 23, 2020

Jurnal Minggu ke-5 : False Celebration

Setelah minggu lalu kita melakukan check in hati, di pekan ini kita akan melakukan check in progres, sudah sejauh mana langkah yang ditempuh, apakah sesuai dengan action plan atau melenceng.

Tentunya banyak hal terjadi dalam melaksanakan action plan. Kesalahan pun mungkin muncul yang membuat kita bisa belajar dari kesalahan. Ya waktunya false celebration, merayakan kesalahan yang sudah kita perbuat.

Sepintas mungkin akan membuat dahi berkernyit ya, mendengar kata merayakan kesalahan. Tapi rupanya kesalahan di sini perlu dirayakan supaya kita menyadari akan kesalahan tsb, untuk kemudian berupaya untuk memperbaiki supaya tidak membuat kesalahan yang sama lagi.

Nah sebagai mentee, tentunya kesalahan dalam mempraktekkan menggendong pun masih sering inda alami. Seiring dengan semakin besar si bayi, dengan perkembangan pola tingkahnya, membuat menggendong dengan MShape tidak terpenuhi. Hal ini dikarenakan si bayi sudah bisa meluruskan kakinya seperti enjot-enjotan di gendongan, yang membuat syarat menggendong MShape dimana posisi bokong lebih rendah dari lutut tidak terpenuhi atau juga posisi menjadi miring, tidak optimal.

Lalu tips dari mentor seperti knee to knee, deep seat, melebarkan kaki, menyelipkan kain ke celana, sudah inda coba, tp si bayi yang sedang dalam masa masih hobi enjot-enjotan yg membuat posisi lututnya turun. Perlu juga mencoba jenis gendongan lainnya. Mungkin seiring dengan praktek menambah jam terbang menggendong maka nanti bisa menemukan kenyamanan si bayi sehingga bisa mendapatkan solusinya.

Semangat memperbaiki kesalahan yuk..

Semoga dimudahkan dan dimampukan yaaa..

Semangaaaaat 💪💪✊✊

Tuesday, June 16, 2020

Jurnal Minggu ke-4 : Check in Mentorship

Dalam suatu hubungan diperlukan check in satu sama lain, untuk mengetahui perkembangan, melihat sudah sampai di posisi mana perjalanan yang sudah ditempuh, apakah sudah on track dan lain sebagainya.

Nah di minggu ke-4 ini kita diminta melakukan check in mentorship mentor - mentee. Kembali ngobrol mentor - mentee untuk sekedar update situasi.

Dari 3 minggu yang sudah berjalan ini, kembali mengingat tujuan dari mentorship yang inda pilih sebagai mentee, yaitu inda ingin cekatan dalam pergendongan, menggendong dengan aman dan nyaman.

Sejauh ini mentor selalu memberi arahan yang bisa dipahami dengan baik. Selalu memberi gambaran dengan sangat jelas. Tentunya sesuai dengan apa yang inda butuhkan.

Dalam berkomunikasi, kami memilih untuk fleksibel dalam berdiskusi, kapan saja saat ada yang ingin ditanyakan maka disesuaikan dengan kondisi masing-masing saat bisa membalas pesan.

Awalnya inda suka merasa nggak bisa langsung membalas. Dan terkadang saat ingin bertanya, sedikit sungkan mengingat mentor inda bekerja di ranah publik. Tapi setelah kami diskusikan, Alhamdulillah kami memilih untuk fleksibel saja sesuai waktu luang yang kami miliki. Mentor inda sangat memahami dengan kondisi inda yang saat ini sedang ada bayi.. makasih ya mbak 🤗😇

Untuk materi/bidang mentorship Alhamdulillah sejauh ini berjalan on track, dan ketika inda tanya bagaimana dengan action plan yang sudah inda buat, mentor menyatakan sudah lengkap. Dan menanyakan perkembangannya dalam menggendong bagaimana, Alhamdulillah lancar dan mulai mengalami masalah yang seringkali muncul dari teknis menggendong yang perlu dicari solusinya, terutama seputar tips dan trik teknisnya.

Semoga mentorship ini bisa berjalan lancar, dan tujuan bisa tercapai dengan baik. 😇

Tuesday, June 9, 2020

Jurnal Minggu ke-3 : Action Plan

Setelah libur lebaran selama 2 minggu, kelas Kupu- Kupu kembali dimulai. Dan dipekan ke-3 ini kupu-kupu muda diminta membuat rencana atau action plan. Sebelumnya jangan lupa untuk mengurutkan prioritas dari bidang-bidang / tema yang ingin kita kuasai berdasarkan mind map masing-masing.


Menyusun Skala Prioritas

Setelah mengamati mind map, sebagaimana yang telah inda tuliskan pada jurnal minggu ke-2 yang lalu, bahwa saat program mentorship ini inda memilih babywearing (ilmu pergendongan) yang merupakan perluasan dari mind map, dengan menyesuaikan kondisi inda saat ini yaitu kelahiran anak ke-3, yang tentunya saat ini menjadi prioritas utama, diikuti dengan ASI eksklusif dan juga MPASI.

Jika diurutkan berdasarkan skala prioritas maka urutan dari yang prioritas utama adalah :
1. pergendongan
2. ASI
3. MPASI

Ilmu tentang pergendongan menjadi prioritas utama, karena sewaktu anak pertama dan ke-2 inda sama sekali belum pernah mempelajari. Baru di anak ke-3 inda mulai mengenal ipmu pergendongam. Maka inda akan fokus ingin mempelajari, memahami dan mengaplikasikan sehingga bisa cekatan (mahir) dalam pergendongan yang aman dan nyaman. Hal ini dikarenakan banyak sekali manfaat dari menggendong, salah satunya memperkuat bonding ibu dan anak, sehingga perlu untuk mengetahui tekniknya supaya bisa menggendong dengan aman dan nyaman.


Menyusun Tujuan

Bidang yang ingin saya tekuni sampai cekatan : pergendongan (babywearing)

Dalam 1-2 bulan ke depan saya ingin sampai di titik mahir (memahami, menguasai dan dapat mengaplikasikan) menggendong bayi dengan menggunakan kain/jarik, ringsling, stratchy wrap, pouch sling (gendongan kaos).

Dalam 1-2 tahun ke depan saya ingin sampai di titik mahir (memahami, menguasai dan dapat mengaplikasikan) menggendong toddler/balita.

Pada akhirnya nanti saya ingin mahir (memahami, menguasai dan dapat mengaplikasikan) menggendong mulai dari (newborn) bayi hingga toddler secara aman dan nyaman.


Menyusun Rencana (Action Plan)

Dari tujuan jangka pendek (1-2 bulan) yang telah inda tuliskan di atas, yaitu ingin mahir (memahami, menguasai dan dapat mengaplikasikan) menggendong bayi dengan menggunakan kain/jarik, ringsling, stratchy wrap, pouch sling (gendongan kaos), maka langkah inda adalah :
1. Mempelajari, memahami dan mengaplikasikan teknik menggendong dengan jarik dengan simpul jangkar (slipknot); deadline minggu pertama Agustus 2020 : dengan dipraktekkan setiap hari diharapkan tingkat kemahiran semakin meningkat dalam 1-2 bulan ini.
2. Mempelajari, memahami dan mengaplikasikan teknik menggendong dengan jarik dengan simpul datar (flat reef knot); deadline minggu pertama Agustus 2020 : dengan dipraktekkan setiap hari diharapkan tingkat kemahiran semakin meningkat dalam 1-2 bulan ini.
3Mempelajari, memahami dan mengaplikasikan teknik menggendong dengan ringsling; deadline minggu pertama Agustus 2020 : dengan dipraktekkan setiap hari diharapkan tingkat kemahiran semakin meningkat dalam 1-2 bulan ini.
4. Mempelajari, memahami dan mengaplikasikan teknik menggendong dengan stretchy wrap, deadline minggu pertama Agustus 2020 : baru dipraktekkan 2 kali dan tidak setiap hari, diharapkan tingkat kemahiran semakin meningkat dalam 1-2 bulan ini.
5. Mempelajari, memahami dan mengaplikasikan teknik menggendong dengan pouch sling (gendongan kaos /geos); rencana baru akan mulai dipraktekkan setelah bayi berusia 3 bulan, yaitu mulai minggu pertama Juli.

Dari tujuan jangka menengah (1-2 tahun) yang telah inda tuliskan di atas, yaitu ingin mahir (memahami, menguasai dan dapat mengaplikasikan) menggendong toddler/balita, maka langkah inda adalah :
1. menggendong dengan SSC (termasuk mensurvei tipe SCC yang sesuai); deadline Juni 2021
2. menggunakan hipseat; deadline Juni 2021
3. gendong belakang/ back carry; deadline Juni 2021

Sedangkan untuk mencapai tujuan akhir yaitu mahir (memahami, menguasai dan dapat mengaplikasikan) menggendong mulai dari (newborn) bayi hingga toddler secara aman dan nyaman. Maka selain membekali diri dengan pengetahuan seputar dasar-dasar menggendong, juga diperlukan praktek secara konsisten, supaya paham dengan masalah yang mungkin timbul dan bagaimana problem solvingnya, termasuk juga tips dan trik supaya tercapai mahir menggendong dengan aman dan nyaman.

Semoga Alloh memudahkan ikhtiar ini dan inda bisa menikmati setiap prosesnya.. Semangaaaaat...

Thursday, May 28, 2020

Sameea Birth Story : Persalinan Impian


Alhamdulillah, bertambah lagi pengalaman persalinan inda di hari Sabtu, 28 Maret 2020. Persalinan ke-3 yang memiliki cerita yang berbeda dari sebelumnya.

Jum'at malam, 27 Maret 2020, sekitar jam setengah 11 malam, saat itu inda sedang mengerjakan jurnal harian dan jurnal pekan 2 kelas Bunda Cekatan, Institut Ibu Profesional. Tiba-tiba saat inda sedang mencari selembar kertas yang mungkin saja terjatuh di kolong meja, dalam posisi jongkok, inda merasakan ada sesuatu mengalir di CD (dalaman). Kembali teringat saat hamil Ayyash menjelang persalinan inda juga mengalami hal yang sama, seeerr terasa ada yang mengalir seperti sedang datang bulan. Langsung inda bergegas mengecek ke kamar mandi dan mendapati dalaman inda basah oleh cairan bening. Seperti ngompol tapi nggak beraroma pesing. Sudah pasti bukan ngompol lha yaaa 😁 karena ini tidak bisa dikontrol, ngalir begitu saja. Tapi setelah dari toilet, sudah tidak ngalir lagi.

Inda segera mencari kertas lakmus pink untuk mengecek apakah yang keluar adalah cairan ketuban atau bukan. Kalau yang keluar adalah cairan ketuban, maka kertas lakmus yang semula pink akan berubah warna menjadi keunguan. Tapi hasil kertas lakmusnya tidak berubah warna. Mulai curiga, jangan-jangan kertas lakmusnya sudah rusak karena expired😱 karena kertas lakmusnya sudah lama juga, beli saat mau persalinan Ayyash tahun 2016 😄. Lalu ayah berusaha mencari ke apotek tempat dulu beli di Apotek Aji Waras Cilandak KKO, sayangnya apotek sudah tutup, dan mencari ke apotek lainnya tapi tidak ada yang jual. Ayah pulang dengan tangan kosong. Baiklah inda putuskan untuk istirahat saja, tidur pakai alas perlak, dan rasanya sulit memejamkan mata, sempat merasakan kontraksi 1x perut kencang, tapi kemudian hilang lagi. Baru sekitar jam 1 inda bisa tidur pulas sampai pagi 😴.

Pagi harinya inda merasakan ada cairan keluar lagi lebih banyak. Dan setelah ngecek ada flek coklat sedikit juga di dalaman inda. Rencananya pagi itu kita akan power walk seperti biasanya. Tapi mengingat rembes, inda pun mengurungkan niat power walk. Inda kirim pesan via WA ke budhe Erie, untuk menginfokan yang inda alami, budhe mengarahkan untuk observasi sendiri terlebih dahulu cairan yg keluar dari warnanya, jumlahnya, apakah mengalir terus menerus, dan menyarankan pakai pembalut sambil mengobservasi sendiri di rumah selama 1 jam. Jam 9 adalah jadwal inda ikutan Prenatal Gentle Yoga di klinik Budhe Erie. Inipun akhirnya inda urungkan, sembari mengobservasi.

Saat itu ayah lagi nemenin tukang yang lagi renovasi kamar. Jadi inda menginfokan ke yangti. Yangti langsung nyuruh siap-siap berangkat saat itu juga. Tapi inda masih santai banget, sambil observasi sendiri. Sambil nyiapin printilan yang belum masuk tas persiapan persalinan khususnya perbekalan cemilan. Inda masih menunggu gelombang cinta yang ternyata belum kelihatan juga. Lewat dari sejam observasi, gelombang cinta tak kunjung datang, inda cek lagi ke toilet dan mendapati sudah ada sedikit flek darah. Alhamdulillah bertambah yakin, semakin dekat lagi waktu berjumpa dengan adik bayi 😍.

Inda sendiri masih tenang banget. Sampai nggak liat hp klo ternyata budhe sempat WA menanyakan updatenya. Tapi inda baru balas saat budhe sedang ngajar Yoga. Akhirnya sekitar jam setengah 12-an, kita pun berangkat 🚗 menuju klinik . Diantar om Resa, mas Senna dan kk Ayyash. Perjalanan menuju Citayam pun Alhamdulillah lancar dan ditempuh kurang dari 40 menit. Dalam perjalanan inda sambil ngemilin kiwi yang sudah inda siapkan. Di tengah perjalanan pun sempat mampir membeli nanas madu 🍍. Nah info saja nih, kiwi dan nanas ini merupakan buah yang dapat membantu untuk induksi alami.

Kiwinya ini manis lho

Saat berbalas WA dengan budhe, budhe sempat bilang, kalau nanti nggak ketemu, akan ada tante-tante yang bantu untuk cek. Sambil kemudian budhe bilang kalau kamar no.1 sudah disiapkan untuk inda. Alhamdulillah.. Sampai di klinik sekitar setengah 1 kurang, dan Alhamdulillah budhe masih ada di klinik. Jadi bisa dicek sekalian sama budhe Erie. Cek tensi, suhu, cek cairan yang keluar sekaligus VT. Ternyata sudah ada pembukaan 1 longgar, lendir darahnya sudah lumayan banyak. Dan betapa terkejutnya inda saat budhe bilang ini sudah langsung rambut. Yang berarti rembesnya lumayan banyak dan mungkin sudah sejak beberapa waktu yang lalu tanpa inda sadari. Berikutnya inda akan di induksi alami dengan akupresur dan remedy homeopathy. Dan langsung lah kita stay di klinik menuju ke kamar yang sudah disiapkan lengkap dengan aromatherapy.. hhmmm nyaman banget😇

Berhubung mas dan kk ikut ke klinik, maka anak2 kita ajak masuk dulu ke kamar, ngobrol2, sambil mengingatkan kembali seperti yang sudah kita sampaikan ke mereka, bahwa inda dan ayah akan menginap tidak bisa pulang bersama mereka dulu. Sambil inda meminta maaf sama mereka dan minta didoakan supaya proses melahirkan adiknya bisa berjalan lancar, cepat dan mudah. Dan inilah keceriaan kami di kamar 😍.


Sholeh2nya inda ayah

Foto keluarga 😍


Setelah mengantarkan mas dan kk pulang bersama om Resa, inda dan ayah pun makan siang terlebih dahulu. Sekitar jam 2-an inda mulai di-akupresur yang dimulai dengan pijat oksitosin/endorphin massage
Inda dalam posisi duduk memeluk birthing ball
Rileks banget, nyaman.

Apa itu akupresur? Akupresur merupakan salah satu metode induksi alami dengan cara menekan titik tertentu tubuh. Akupresur untuk menginduksi persalinan dengan merangsang kontraksi, leher rahim membantu membesar dan mendorong bayi untuk turun. Wanita yang menggunakan akupresur selama persalinan cenderung memiliki proses persalinan hingga dua jam lebih pendek. Dan yes its true, inda merasakan waktunya memang cukup singkat. Nah untuk lebih jelasnya tentang akupresur, bisa baca di sini ya.

Setelah Akupresur selama lebih kurang 45 menit, inda sudah mulai merasakan gelombang cinta. Tapi karena belum intens, inda disarankan untuk istirahat bobo'-bobo'an dulu. Nyimpan tenaga mumpung bisa istirahat, karena nanti akan butuh tenaga banyak. Tapi ternyata nggak bisa bobo euy. Jadi ngobrol aja sama ayah. Sambil beberapa kali dicek Mbak Mira untuk cek detak jantung bayi.

Jam setengah 4 mulai merasakan gelombang cinta yang datang semakin intens, karena nggak bisa tidur inda masih bisa main gym ball, duduk di atas gym ball, sambil gerak maju mundur, kanan kiri, puter2, sambil sesekali diayun, sambil ngobrol sama ayah. Sekitar jam setengah 5, inda sempatkan untuk mandi dulu. Karena merasa gelombang cinta semakin rapat, inda minta ayah standby untuk memencet aplikasi pencatat kontraksi selama inda mandi. Jadilah inda mandi sambil beberapa kali bilang ke ayah, "pencet yah..., selesai yah.." berulang-ulang.. 😄 Yang ternyata makin rapet euy.. mantap... seru juga jadinya.. bahkan sudah sampai per 3 menit.. Kalau gelombang cinta datang, berhenti dulu sambil atur nafas. Jadilah waktu mandinya jadi lama, 30 menitan lebih. Maasyaa Alloh, semakin mendekati waktu perjumpaan dengan adek 😍.. 

Pencatat kontraksi

Selesai mandi sekitar jam 5-an, mbak Mira datang untuk cek detak jantung janin lagi sambil mantau saat kontraksi datang. Alhamdulillah semuanya dalam kondisi baik. Sampai pada sekitar jam 17.45 saat hanya berdua dengan ayah, tiba-tiba terdengar bunyi "krek" yang ternyata adalah .... 
ketuban pecah.. wiiiiiih ini inda dan ayah sedikit heboh karena air ketubannya buanyaaaaak banget, dan karena inda nggak nyaman sambil duduk, inda pun berdiri yang akhirnya lantai dipenuhi air ketuban.


Setelah ketuban pecah, dari posisi berdiri, inda mencoba tiduran miring kiri sambil mengempit peanut ball untuk membantu membuka panggul. Sambil dikompres juga pinggang belakangnya, enak banget, bisa mengurangi rasa nyerinya. Gelombang cinta makin rapaaaaaat banget gaeeees... Maasyaa Alloh..

Sudah nggak bisa lagi mencet aplikasi pencatat kontraksi, karena inda berusaha fokus pada nafas. Setiap kali gelombang cinta datang, fokus pada nafas. Semakin intens, semakin rapat, semakin inget nafas. Rasanya? Luar biasa Masyaa Alloh..Selama masih bisa menguasai nafas, inda bisa merasakan ada pergerakan di bawah sana, sensasinya pun berbeda 😇

Ditemani mbak Jodha, mbak Mira dan Mbak SimSim para bidandari #timbidanerie, yang senantiasa mengingatkan nafas saat dorongan untuk mengejan semakin kuat. Diantara sadar untuk mengatur nafas dan dorongan mengejan itu, inda menyadari ayah yang senantiasa hadir menemani sambil ngelus2 dan beberapa kali kulihat ayah mencium pipi dan kepala inda, merasa mendapatkan kekuatan cinta dan kasih sayangnya, terima kasih ayah 😍😘.

Tarik nafas, hembuskan, sampai akhirnya dorongan untuk mengejan begitu kuatnya, pada akhirnya, 3x ngejan, inda pun mendengar suara tangisan bayi, yang spontan langsung disambut "Assalamu'alaikuuuuuum...." oleh para tante bidandari yang ada di situ.. Masyaa Alloh... "Assalamu'alaikum Sameea, shalihah, selamat datang naaaak" bahagia, harunya inda menyapamu 😊... 18.26 persis tak lama setelah adzan Maghrib berkumandang.


Inisiasi menyusui dini (IMD)
selama hampir 2 jam
Barulah inda menyadari Sameea lahir sebelum budhe Erie sampai di klinik, saat tiba-tiba inda lihat budhe datang, persis sesaat setelah Sameea lahir dan diletakkan di dada inda untuk Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Budhe masuk sambil bilang "Dek, kamu nggak nungguin aku, padahal aku udah deket banget lho". Ah iyaaa inda baru nyadar, mungkin nggak ada semenit ya. "Pataaaaaas" kalau kata tante-tante bidandari.

Budhe Erie langsung cek kondisi inda, dan inda diinfo perineum ada lecet sedikit dan ada darah jadi tetap dapat jahitan, grade 1. Alhamdulillah. Lalu setelah proses jahit selesai, budhe info ke inda untuk afirmasi persalinan plasenta secara lancar utuh, seperti yang sudah inda tuliskan di goal setting. Alhamdulillah semuanya lancar.

Proses IMD selama hampir 2 jam, tanpa memotong/menjepit tali pusatnya terlebih dahulu atau Delayed Umbilical Cord Clamping. Penundaan ini direkomendasikan WHO tahun 2012, manfaatnya untuk bayi masih diberi kesempatan untuk darah merah, sel-sel batang dan sel-sel kekebalan untuk ditransisi ke tubuh bayi di luar rahim. Sedangkan manfaat untuk ibu, bisa mengurangi komplikasi seperti perdarahan. (Buckley, S. 2009)
Untuk lebih jelasnya tentang Penundaan Pengekleman/Pemotongan tali pusat bisa baca di sini
Delayed Clamp Cord (Penundaan Penjepitan/
Pemotongan Tali Pusat)



Ternyata berat badan Sameea 3,9 kg. Lumayan juga ya. Pantesan perut inda di kehamilan kali ini besar banget. Dan tekanan di perut bagian bawah terasa banget. Sampai-sampai ada beberapa tetangga yang bilang "engap" banget kalo liat inda jalan 😅

Dan ini adalah pasukan bidandari yang mendampingi persalinan Sameea sejak awal :
Tante bidandari #timbidanerie, tante SimSim, tante Mira dan Tante Joda
Kontrol seminggu setelah persalinan, imunisasi sekalian khitan dan tindik

Alhamdulillah, 
Masyaa Alloh
Tabarokalloh

Tak henti-hentinya puji dan syukur kepada Alloh SWT atas sebuah pengalaman persalinan impian yang mudah, lancar, cepat dan nyaman.
Ini semua berkat ikhtiar mau memberdayakan diri selama hamil (Tulisan tentang memberdayakan diri di kehamilan ini bisa dibaca di sini). Mungkin memang ikhtiarnya tidak sehebat yang lain, belum konsisten secara maksimal, tapi inda bisa merasakan sendiri hasil dari memberdayakan diri di kehamilan kali ini, bisa merasakan bedanya proses persalinan sebelumnya, dimana kali ini inda hanya mengalami gelombang cinta (fase aktif persalinan) selama kurang dari 3 jam (sekitar 2 jam setengah 😇), kemudian Sameea lahir. Masih takjub banget tiap mengingat proses persalinan Sameea yang terasa begitu cepat, lancar, mudah dan nyaman ini.

Dan persalinan impian ini sudah inda tuliskan dalam sebuah "Goal Setting"



Budhe Erie sering mengingatkan, untuk membayangkan proses persalinan yang ingin kita alami, tuliskan secara detail, gunakan kalimat positif dan baca setiap hari, sampai masuk ke alam bawah sadar. Kalau perlu perbarui bila ada yang ingin ditambahkan. Lalu berdayakan diri, ayo gerak, siapkan tubuh supaya apa yang sudah dituliskan dalam goal setting (persalinan impian) bisa tercapai. Meskipun tidak 100% tercapai karena kesempurnaan hanya milik alloh SWT, tapi dengan menuliskannya maka afirmasi positif hingga ke alam bawah sadar. Kemudian jangan lupa berdo'a, pasrahkan hasilnya pada Alloh SWT, karena semua yang terjadi tentunya atas ijin Alloh SWT.

---

Maka tak henti-hentinya inda bersyukur pada Alloh SWT yang telah mengijinkan persalinan impian inda ini terjadi dengan cepat, lancar, nyaman, meskipun ditengah-tengah pandemi Covid19 ini. Terima kasih kepada orangtua yangti-yangkung-uti, juga keluarga besar mbah uyut, bude, pakde, om, tante, kakak, mbak, mas, aa, adek keluarga besar Jakarta, Karawang, Tangerang, Bali, Semarang, Bandung, Purworejo (yang tak bisa disebutkan 1 per 1) atas do'a-do'a indahnya.Juga untuk Om Resa yang sudah nganterin ke klinik.

Kepada ayah Bayu darling (dadar guling) 😊, sang pendamping, (support system) atas kerjasamanya, do'a dan cintanya 💗; Mas Senna dan kk Ayyash yang antusias banget menyambut adik perempuannya 😍. Terima kasih banyak kepada tim bidandari 😘💕: Budhe Erie, budhe Cha, Mbak Mira, Mbak SimSim, Mbak Jodha, Mbak Novie, mbak Ririn . 

Spesial terima kasih dan do'a teriring untuk almarhumah Mbah Yati (dan keluarga Mbah Sis), yang sejak jauh-jauh hari, dalam kondisi ditengah sakitnya, sudah bilang ke inda bahwa bila sudah waktunya inda mau melahirkan, nanti perginya pakai mobilnya saja. Masyaa Alloh, Insyaa Alloh husnul khotimah.. Al Fatihah 😇


---

Tulisan ini inda buat sebagai pengingat untuk inda pribadi sekaligus untuk anak-anak kelak, bahwa bila mempunyai impian, maka berikhtiarlah semaksimal mungkin, dan berdoa serta pasrahkan hasilnya pada Alloh SWT, karena :


"tidak ada daya dan upaya selain dengan ijin Alloh SWT".


Wallahu A’lam Bisshowab

Jakarta, 28 Mei 2020
(Sameea tepat berusia 2 bulan)

Kehamilan Ke-Lima Inda

Alhamdulillah Alloh SWT memberi inda kesempatan untuk hamil yang ke-5 kalinya di pertengahan tahun 2019. Meskipun disertai dengan 2 kali keguguran, yaitu keguguran spontan di kehamilan ke-2 dan keguguran dengan kuret di kehamilan ke-4 (tulisan pengalaman inda ini bisa dibaca di Kehilangan Untuk Kedua Kalinya. Alhamdulillah pula Alloh sudah kasih kesempatan inda untuk melahirkan normal 2x dengan proses normal per vaginam yang berbeda-beda. Semuanya inda syukuri sebagai pengalaman berharga yang tak terlupakan. Cerita persalinan Ayyash bisa baca di ayyash birth story

Di kehamilan ke-5 ini ada banyak kekhawatiran tersendiri, khususnya berkaitan faktor U juga. Tapi inda meyakini, Alloh menciptakan wanita dilengkapi dengan rahim, tentunya Alloh telah menyiapkan seorang wanita bisa melahirkan melalui jalan lahirnya pula. Maka faktor U bukanlah penghambat, dan tak ada jalan lain selain mulai memberdayakan diri, bukan hamil yang sekedar hamil, mengikuti maunya tubuh yang inginnya lemas terus terusan. Tetapi berupaya menggerakkan hati, pikiran dan juga raga untuk menyiapkan sebuah persalinan yang nyaman.

Keluhan di awal hamil pun cukup berbeda dengan kehamilan sebelumnya, dimana di bulan ke-2 - 3 kehamilan, inda sempat mengalami nyeri kepala di belakang telinga kanan yang saat nyeri datang sakitnya luar biasa, sampai nggak bisa bangun dari tempat tidur dan mengharuskan bedrest total hampir semingguan. Dan saat inda periksakan hanya diberi obat pengurang rasa nyeri (Panadol Biru). Makan pun tak enak, rasa mual yang membelenggu, hingga bulan ke 5 baru bisa mulai menikmati makan dengan enak.

Di bulan September 2019 inda dan ayah sempat mengikuti Gentle Birth Balance Workshop yang diselenggarakan oleh Bidan Yesie Aprillia dan Bidan Erie Marjoko, duo bidan kece yang selalu menebarkan energi positif, sebagai ikhtiar kami supaya kami bisa menjalankan kehamilan ini dengan support system yang baik, kehamilan yang sehat dan penuh kesadaran, serta mempersiapkan sebuah proses persalinan alami yang nyaman dengan tenang.
Duo bidan kece 😊

Bersama Budhe Yesie

Bersama Budhe Erie setelah ws selesai
yang ditutup dengan relaksasi yang
enak banget 😴😉



Peserta Workshop Gentle Birth Balance di Jakarta

Saat kehamilan ke-3 (saat hamil Ayyash) kami pernah juga mengikuti Workshop (WS) ini di Depok, tapi WS kali ini semakin lengkap dan banyak praktek, bahkan ada kelas online sebelum WS berlangsung. Paket komplit deh ya.. Setelah mengikuti workshop, semakin menguatkan niat untuk memberdayakan diri lagi, mempersiapkan pikiran, jiwa, raga dan spiritual.

Memasuki usia kehamilan 20minggu, inda mulai mengikuti kelas Prenatal Gentle Yoga di klinik Bidan Erie Marjoko di Citayam. Biasanya saat yoga dimulai kita diajak untuk berkomunikasi kepada janin, berterima kasih kepada organ-organ tubuh, dengan kata lain bersyukur atas semua kondisi selama hamil. Pernah lho di kelas, saking dibawa ke alam bawah sadar yang nyaman banget, saat berkomunikasi dengan janin, inda sampai bleweran air mata sambil nahan pecah nangis. Mudah-mudahan sih nggak ada yang denger isakan inda ya 😁 Intinya inda terharu sekaligus bersyukur banget, karena masih dikasih kesempatan untuk hamil setelah pernah merasakan 2 kali keguguran 😇 Dan di akhir sesi kita diajak relaksasi mendalam yang enak dan nyaman banget, kadang sampai ketiduran beberapa menit. Bahkan Ayyash pun pernah sekali sampai ikut ketiduran puleees banget.



Setelah selesai yoga sekalian akan diperiksa kondisi kehamilannya. Kenapa harus jauh-jauh ke bidan dan di Citayam pula yang jauh dari rumah? Nah ini pertanyaan yang sering banget inda alami. Budhe Erie saat memeriksa selalu memulai dengan Basmallah dan menyapa janin dengan salam, kemudian mengajak ngobrol janin. Energi positifnya sangat terasa, penuh cinta sehingga terasa click atau connect dengan janin. Berkomunikasi dengannya pun hangat, lembut dan adem banget, penuh cinta deh pokoknya 😍. Selain itu juga pemilihan kata-kata yang disampaikan ke kita, selalu menggunakan kalimat yang positif, tidak membuat kita khawatir berlebihan, tidak pula menakut-nakuti. Kita pun menjadi lebih tenang dan percaya diri untuk semangat berikhtiar. Bersyukur sekali bisa mengenal budhe Erie, sosok yg penuh dengan energi positif dan sepulangnya dari klinik, energi positif itu bisa terasa sekali meresap sampai ke hati 💓 dan membuat feel good pastinya. We love you budhe 😍

Selain mengikuti kelas, inda pun membiasakan diri untuk melakukan Yoga di rumah. Selain dari yang didapat di kelas, inda juga melihat panduannya di channel Youtube Bidan Kita. Sampai akhirnya hapal gerakan yang perlu dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi diri sendiri. Minimal 30-45 menit setiap harinya. Kadang di pagi hari, kadang juga di sore hari. Inda pun merasakan banyak sekali manfaat dari yoga ini, salah satunya nggak ada lagi cerita kaki kram saat bangun tidur. Ataupun nggak ada lagi drama kaki yang bengkak. Ya itu karena inda membiasakan gerak alias olahraga.

Masuk ke 7 bulan usia kehamilan, inda pun bertekad merutinkan renang 🏊 seminggu sekali minimal 30-45menit. Inda nggak jago banget renang, cuma bisa gaya katak ala-ala dan ngapung bisa maju 😅.. Tapi renang ini lumayan banget untuk melatih nafas, dan membuat seluruh tubuh bergerak. Jangan lupa lakukan pemanasan terlebih dahulu ya, baik sebelum turun ke air maupun di dalam air. Ini hal yang penting supaya terhindar dari cidera. Alhamdulillah kolam renang terdekat dari rumah di Marinir jadi tempat rutin yang inda sambangi di setiap sabtu atau minggu pagi.

Tim pendamping renang

Latihan nafas ini juga penting banget. Bukan cuma pas lagi renang saja, melainkan saat kapan pun kita bisa melatih nafas. Inda mengandalkan nafas perut, sambil sesekali mencoba juga teknis nafas lainnya. Tapi tetap nyaman dengan nafas perut. Silakan baca

latihan pernafasan di sini dan belajar tehnik nafas memperlancar persalinan. Inda juga pernah membagikan cerita via podcast tentang menguasai nafas di sini, pengalaman inda saat persalinan ke-2 yang bisa merasakan bedanya saat kita bisa menguasai nafas.

Masuk ke usia kehamilan 8 menjelang 9 bulan, inda merutinkan power walk. Meskipun sebelumnya jarang dilakukan karena terasa berat, tapi ketika dirutinkan menjadi hal yang biasa. Nah power walk ini bukan sekedar jalan pagi yang santai, tapi dengan sedikit kekuatan, jalan agak cepat. Hal ini bisa melancarkan peredaran darah dan merupakan olahraga yang murah meriah. Untuk mengetahui dengan lebih jelas, silakan baca manfaat jalan kaki dan jalan kaki biar sehat.

Selama hamil inda memeriksakan kehamilan di Puskesmas yang pemeriksaannya meliputi timbang BB, ukur tensi, memeriksa detak jantung janin, tinggi fundus, dan pemeriksaan darah (selama 2x, di pemeriksaan pertama dan di uk 34-35w). Dari pemeriksaan darah yang pertama, diketahui Hb inda dalam kondisi baik normal, tetapi di pemeriksaan ke-2 di bulan Februari Hb inda drop, dibawah standar minimal untuk ibu hamil. Alhasil inda disarankan menaikkan Hb. Ikhtiar yang inda lakukan adalah dengan mengkonsumsi jus bit sehari 1-2x. Ini pengalaman baru inda mencoba bit, yang diawal merasa nggak suka dengan aroma langunya. Tetapi setelah cari info membuat jus bit dengan mencampur dengan buah lainnya, seperti nanas, apel, wortel, lemon, maka inda pun bisa menikmati rasa bit ini.


Jus bit campur aneka buah, kadang nanas, apel, wortel, lemon, plus madu.

Selain memeriksakan kehamilan di Puskesmas, inda juga memeriksakan kehamilan di klinik Bidan Budhe Erie. Nah kalau di budhe, bila ada keluhan, budhe akan memberi PR dengan melakukan gerakan yoga sesuai keluhan yang dirasakan. Yang selalu inda ingat adalah "balancing pose". Ya, menjaga keseimbangan memang merupakan hal penting, terutama untuk menjaga supaya posisi janin optimal. Kita pun harus memperhatikan postur tubuh kita saat duduk maupun berdiri. Jangan sampai menginginkan posisi janin optimal, tapi postur tubuh saat duduk maupun berdiri masih sembarangan, duduk menyender malas, berdiri dengan bertumpu pada salah satu sisi tubuh. Coba cek lagi yuk postur tubuhnya saat duduk atau berdiri.

Memberdayakan diri lainnya adalah mau meluangkan waktu untuk membaca, bisa dari buku, ataupun medsos dan website. Seperti yang rutin inda lakukan tiap malam, scrolling IGnya Bidan Kita yang penuh informasi yang bermanfaat banget mengenai Gentle Birth. Kita perlu lho mengetahui proses kehamilan dan persalinan itu bagaimana dan seperti apa. Knowledge is power. Jadi bekali diri dengan ilmu dan pengetahuan. Yuk baca, kamu sudah baca apa saja?

Berhubung pemeriksaan kehamilan di Puskesmas dengan BPJS sudah tidak ada lagi rujukan untuk pemeriksaan USG (kecuali bagi pasien yang memang butuh pemeriksaan lebih detail), maka inda mengikuti saran Budhe Erie untuk skrining kehamilan (USG). Awalnya inda mau skrining dengan dr. Azen di klinik BSD, tetapi setelah menelpon rupanya dr. Azen sudah tidak praktek di sana. Akhirnya mendapat rekomendasi dari budhe Erie untuk skrining dengan dr. R.M Denny Dhanardono,MPH&TM, SpOG(K) di RSIA Budhi Jaya, Tebet. Alhamdulillah hasilnya semua baik. Budhe menyarankan 2x lagi cek USG supaya lebih mengetahui kondisi detail janin.

Pemeriksaan USG berikutnya inda mencoba di Klinik Halo Bayi Cilandak yang kebetulan dekat dengan rumah, yaitu di Klinik Utama Aji Waras dengan dr. Dedy di usia kehamilan 35w. Indeks ketuban 15, dan taksiran BB janin 3,054 kg, kondisinya yang baik menenangkan inda, dan saat itu sudah tidak memungkinkan USG 3D karena ukurannya sudah besar, dan kebetulan posisi mukanya agak nempel dengan kepala agak sedikit dongak, dan inda disarankan untuk sering melakukan gerakan sujud yang agak lama.

USG selanjutnya saat sudah memasuki aterm, dan kami kembali ke dr. Dedy di uk 37-38w. Dan yang menakjubkan adalah dalam waktu 2 mingguan, BB janin sudah 3,557 kg, yang artinya dalam 2 minggu naik 500 gr 😮😏. Alhasil diingatkan untuk mengatur makanan, jangan makan yang manis-manis. Asli ini sempat bikin khawatir juga. Muncul kekhawatiran, gimana kalau sampai lebih dari 4 kg 😐. Beneran, jadi ga berani makan kurma atau minum madu lagi. hahaha atur pola makan dan beneran diet yang manis-manis. Sambil berharap semoga adek cepat lahir.

Kabar baiknya, sewaktu ikut yoga dan cek di usia kehamilan 37w6d, kebetulan saat itu budhe Erie sedang keluar kota, inda dicek oleh Mbak Ririn, kepala janin sudah masuk panggul dan sudah ngunci. Untuk kehamilan ke-2 dan seterusnya, biasanya seringkali kepala masuk panggul beberapa jam sebelum proses persalinan dimulai atau bahkan ketika proses bersalinan sedang berlangsung. Nah kabar baik ini semakin melegakan ketika mengetahui posisi janin sesuai dengan yang inda harapkan, optimal LOA, dengan punggung di sebelah kiri, Alhamdulillah.

Berhubung Senna dan Ayyash lahir maju dari HPL, maka inda sempat Percaya Diri, berharap si adek lahir juga di minggu 38-39. Nyatanya lewat dari 39 minggu, masih anteng aja belum ada tanda-tandanya. Berusaha tetap sabar dan tenang menantikan tanda-tanda tanpa mengendurkan ikhtiar. Yakin, bahwa adik akan lahir di waktu yang tepat.

Dengan mengetahui kondisi janin yang semuanya baik, bukan berarti lantas inda menunggu persalinan dengan santai-santai. Apalagi sudah memasuki pandemi Covid-19. Rasa was-was selalu ada. Tapi kembali yakin, menyerahkan segalanya pada Alloh SWT berharap selalu dalam lindungan-Nya sehingga bisa menjalani proses persalinan dengan baik.

---

Tulisan ini adalah sebuah catatan bagi inda pribadi untuk mengapresiasi diri yang sudah mau melawan rasa malas. Jadi, benang merahnya adalah memberdayakan diri selama hamil itu penting supaya kita bisa menyiapkan persalinan yang indah dan minim trauma. Karena sejatinya pengasuhan itu dimulai sejak janin di dalam rahim, maka yuk para bumil semangat untuk memberdayakan diri ya. Dan ocehan inda via podcast tentang memberdayakan diri selama hamil ini bisa didengarkan di sini ya. Semangaaaat 💪😇

Friday, May 15, 2020

Mentorship Minggu ke-2 : Assess Skill Level

Bunda Cekatan #1, Jurnal Minggu 2
Tahap Kupu - Kupu
Kena Satya Saputri


Memasuki Mentorship Minggu ke-2, saatnya kita menilai keahlian.

Keahlian yang ingin inda tambahkan pada Mentorship ini adalah tentang babywearing alias pergendongan. Hal ini merupakan perluasan dari mind map, dimana pada mind map inda memiliki fokus pada memberdayakan diri, khususnya mempersiapkan persalinan normal alami yang nyaman, mudah, cepat dan nyaman, juga setelah bayi lahir, seperti perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, MPASI dan juga babywearing.

Namun setelah inda buka kembali mindmap  yang inda setorkan di jurnal tahap ulat-ulat tersebut, baru menyadari babywearing tidak tercantum. Baiklah, berarti tema Mentorship yang inda pilih merupakan perluasan dari Mind map yang disesuaikan dengan kondisi inda saat ini, yaitu di fase setelah persalinan. Hal ini masih berkaitan dan sesuai dengan benang merah dalam mind map inda yaitu memberdayakan diri.



Apakah inda baru memulai skill ini?
Meskipun ini adalah anak ke-3, tapi di anak pertama dan ke-2 inda belum mengenal tentang babywearing

Pernahkah melakukan skill ini sebelumnya?
Saat anak pertama dan ke-2 inda gendong sekedar gendong seperti yang sebelum-sebelumnya diajarkan orangtua dulu. Termasuk dengan mematuhi kalau gendong bayi jangan dipekeh (mengangkangkan kaki bayi). Kemudian juga jangan sering-sering digendong supaya nggak bau tangan.
Nah, Setelah kelahiran anak ke-2 mulai denger istilah babywearing tapi belum mempelajari secara detail. 

Apakah ingin mempelajari teknik baru atau meningkatkan ketrampilan khusus?
Ya. Barulah di kehamilan anak ke-3 inilah inda mulai sedikit demi sedikit mempelajari ilmu pergendongan (babywearing) ini. Awalnya dengan mengikuti FB grup, tapi tidak aktif, karena jarang sekali buka FB.

Kemudian di kelas Bunda Cekatan, saat potluck-an, inda sempat melihat potluck dari mbak Harnum Annisa dari IP TangSel (yang sekarang jadi mentor inda, Alhamdulillah) tentang Basic Babywearing . Dan saat mencari keluarga dengan makanan yang sama, inda bergabung di keluarga lainnya (Unique Family) yang dikepalai oleh Mbak Asri dari IP Surabaya, yang sempat sharing tentang Basic Babywearing di grup keluarga.

Nah supaya lebih paham teknik menggendong beserta pakem-pakemnya, apa dan bagaimana, sekaligus untuk meningkatkan ketrampilan ini maka inda memutuskan untuk mentoring di bidang babywearing ini, dan harus banyak praktek supaya bisa mengedukasi orang lain.

Apa tantangan terbesar yang dihadapi sejauh ini?
Ketika pertama kali mencoba menggendong dengan cara M-Shape, inda mendapat komentar dari yangti, yang mengomentari jangan gendong begitu (pekeh), masih kecil.

Dan komentar ini seringkali memang akan dihadapi oleh para mama yang menggendong dengan cara M-Shape. Jadi, tantangannya adalah perlunya memahami tekhnik pergendongan supaya inda juga bisa mengedukasi orang lain bahwa ini bukan membahayakan, melainkan mengikuti posisi alami bayi dan ada syarat yang harus dipenuhi dan diperhatikan saat kita menggendong bayi. Karena manfaat dari menggendong bayi itu salah satunya bisa meningkatkan bonding ibu dan anak.

Bagaimana tingkat keahlian inda sendiri?
Jadi, untuk Babywearing ini bisa dibilang keahlian inda masih berada di level dasar. Dan akan diperlukan lebih banyak praktek untuk menambah keahlian. Dan selama mentorship di pekan ke2 ini mulai dari gendong menggunakan (kain) jarik dengan menggunakan simpul jangkar (slipknot), dan rencananya akan dilanjutkan dengan jenis strachy wrap, sesuai dengan gendongan yang inda punya, yang diawal sudah ditanyakan oleh mentor.

Bagaimana rasanya bertemu dengan mentor melalui obrolan video?
Obrolan kali ini dengan saling berkirim video dengan mentor, inda mengirimkan video saat inda mempraktekkan mulai dari membuat simpul jangkar pada jarik dimana inda sempat kebingungan, lalu memasukkan bayi ke dalam gendongan sampai merapihkan gendongan supaya bayi merasa nyaman dan gendongannya pun aman.
Rasanya bertemu mentor via video ? S e r u u u u u .... 😀 karena setiap bikin video anak-anak ingin ikutan masuk dalam frame video, jadi bikin senyum-senyum lihatnya..

Semangat belajar dan praktek, semoga dimudahkan dalam mentoring ini.

Jangan lupa bahagia 😍

Friday, May 8, 2020

Minggu 1 - Mencari Mentor

Bunda Cekatan #1, Jurnal Minggu 1
Tahap Kupu - Kupu
Kena Satya Saputri


Setelah melalui tahap puasa kepompong selama 30 hari, Alhamdulillah inda bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu Kupu- Kupu. Sebagai Kupu-Kupu muda, kali ini kita akan memulai program Mentorship, dimana kita akan berlatih menjadi mentor di bidang yang kita bisa dan kuasai, sekaligus juga menjadi mentee di bidang yang ingin kita pelajari lebih lanjut. Tantangannya semakin bikin dag dig dug.

Inda mengumpulkan keberanian untuk menjadi mentor, dan kembali membuka mind map untuk mencari bidang yang ingin inda pelajari sebagai mentee. Akhirnya inda memutuskan untuk menjadi mentee di bidang babywearing alias pergendongan sesuai dengan kebutuhan inda saat ini yang baru saja melahirkan anak ke-3 sebulan yang lalu. Dan setelah beberapa hari mengumpulkan keberanian, akhirnya memberanikan diri mendaftar sebagai mentor di bidang memberdayakan diri saat hamil untuk mempersiapkan persalinan normal alami.

Latar belakang inda bukan dari kesehatan, dan bukan pula sebagai ahlinya. Tapi inda bermaksud untuk berbagi pengalaman dari 3 kali proses persalinan yang pernah inda alami. Karena inda bisa merasakan perbedaan proses persalinan dengan memberdayakan diri selama kehamilan yang progresnya bisa terbilang cepat dalam proses persalinannya.

Proses mencari mentor pun Alhamdulillah berjalan lancar. Sebelumnya inda pernah melihat potluck yang pernah beliau sajikan di tahap sebelumnya tentang BabywearingKebetulan beliau juga seorang Babywearing Educator dari School of Babywearing UK. Saat lihat profilnya pertama kali, inda masih belum langsung memutuskan. Baru keesokan harinya memberanikan diri, sambil dag dig dug kira-kira beliau masih menerima mentee atau tidak. Bismillah ketika inda menanyakan, responnya cepat, dan bersedia menjadi mentor inda. Terima kasih banyak ya Mbak Harnum Annisa P, dari IP Tangsel, yang sudah menerima saya sebagai mentee 😇.

Diskusi dengan mentor pada minggu 1 ini seputar perkenalan antara mentor - mentee, menentukan jam online untuk berdiskusi sambil mulai diskusi awal mengenai pergendongan dengan jarik.

Lalu sebagai mentor, sampai sore ini, Jum'at, 8 Mei 2020, inda belum mendapatkan mentee. Mungkin karena kelamaan mengumpulkan keberanian untuk mendaftar sebagai mentor juga ya. Dan inda pun belum menemukan di daftar mentee yang memiliki kebutuhan belajar di bidang yang ingin inda bagikan ini. Asli ini bagian yang cukup sulit. Tapi Bismillah mudah-mudahan proses belajar mentorship ini bisa berjalan lancar hingga 8 minggu ke depan.

Semangaaaattt yuk 💪✊

Saturday, April 25, 2020

Jurnal Puasa Pekan 4

Bunda Cekatan #1, Jurnal Pekan 4
Tahap Kepompong
Kena Satya Saputri


Puasa pekan 4 berlangsung mulai Minggu 19 April hingga Rabu 22 April 2020. Puasa yang inda jalankan terutama masih puasa menahan marah, ditambah dengan puasa menunda pekerjaan. Untuk menahan amarah ada sedikit berkurang (peningkatan ke arah yang lebih baik). Namun untuk puasa menunda pekerjaan, hal ini masih berkejaran dengan luangnya waktu karena masih bergantung dengan waktu tidur bayi, yang masih belum menentu, bisa sewaktu-waktu bangun, dan harus menyusui segera. Sehingga manajemen waktu untuk pekerjaan rumah dengan masa adanya bayi ini masih perlu diasah lagi. Semoga inda bisa meneruskan puasa ini sehingga semua pekerjaan rumah bisa tertangani dengan baik tanpa menunda pekerjaan.


Monday, April 20, 2020

Tantangan 30 Hari - Hari 28

Bunda Cekatan #1, Jurnal Hari 28
Tahap Kepompong
Kena Satya Saputri
Senin, 20 April 2020


Tantangan 30 hari dalam rangka memberdayakan diri setelah persalinan.
Hari 28 : 
1. Menjaga emosi (dengan tidak marah-marah) ✔ 2 (dari nilai maksimal 3 (tanpa marah))
2. Adaptasi waktu dengan adanya bayi baru lahir 
    - membiasakan waktu mandi pagi sebelum bayi lahir,❌0
    - makan saat bayi tidur,✅ 1
    - menemani kakak belajar dan main ✅ 1
3. Perawatan bayi baru lahir
    - memandikan bayi,✅ 1
    - mengganti pakaian/popok,✅ 1
    - merawat tali pusat setelah puput, hasilnya tali pusat bayi sudah kering. untuk penilaian poin ini akan diganti dengan tambahan hal pekerjaan domestik rumah di poin 6.
    - menjemur bayi di pagi hari selama 10-15 menit)✅ 1
4. Menyusui (ASI eksklusif) per 2 jam ✅ 1
5. Mengurus dan melayani suami❌0 (suami sedang dinas)
6. Pekerjaan domestik rumah ✅ 1
Total poin hari 28 = 9


Maka hasil penilaian untuk hari 28 : very good